Assalamulaikum wrh wbrkth.Ustad Hadi Satria Lubis yang saya hormati.Terus terang saya mengalami kesulitan dalam proses mengaplikasikan program kerja padahal sebelumnya sudah dibuat management waktu dengan sedetail mungkin.Akan tetapi selalu gagal…gagal…dan gagal.Dan ketika mau menjalankan program tersebut, saya merasa agak berat sehingga timbul pemikiran untuk menunda pekerjaan tersebut. pertanyaan saya:1.Bagaimana cara menghilangkan beban tersebut?2.Bagaimana metode mengaplikasikan program kerja agar berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan?3.Maaf jika Ustad berkenan, bolehkah saya minta email Ustad? Dan juga jika berkenan, bolehkah minta no Hp Ustad?Syukron wajazakumullohu bikhoir.Wassalamualaikum wrh wbrkth.
Saudaraku yang dirahmati Allah SWT, saya melihat bahwa dalam permasalahan ini ada kecenderungan untuk menghindari tanggung jawab dengan cara menunda. Ada keinginan juga untuk tetap berada di zona yang dirasa aman dan nyaman dengan terus mengabaikan apa yang anda rencanakan. Ada seorang yang bijak mengatakan bahwa "jika Anda gagal merencanakan, maka Anda sebenarnya merencanakan untuk gagal". Namun dalam kasus anda, sangat berbeda. Anda telah berhasil merencanakan, tetapi gagal untuk melaksanakan. Hal ini disebabkan kecenderungan menunda yang menjadi kebiasaan Anda.
Saran saya, pakailah “kelebihan” Anda dalam menunda itu untuk menunda kata “nanti”. Dalam arti bahwa Anda berkata pada diri Anda "Ah…. Nanti Ajalah Berkata Nanti". Jika ini dilakukan, maka berarti Anda telah melampaui kemampuan Anda dengan menunda kata “nanti”. Dan hasilnya adalah Anda melakukan pekerjaan itu sekarang!
Hal lain yang membuat beban kerja menjadi berat adalah bentuk dari program yang dibuat. Bisa jadi program tersebut membuat Anda tidak tertarik melakukannya, sehingga motivasi dan sugesti yang terkait pekerjaan rendah. Menurut saya, sugesti dan motivasi yang bisa membangkitkan keinginan untuk mengapilikasikan apa yang telah direncanakan itu ada di sekitar kita, yaitu orang-orang yang kita cintai.
Penerapannya dapat dilakukan dengan “menyandingkan" program kerja yang telah dibuat dengan foto atau kata-kata yang mengingatkan Anda dengan orang yang Anda cintai. Sebagai contoh orang yang Anda cintai itu adalah Ibu Anda. Coba Anda tempel foto ibu Anda di samping atau dimana saja pada rencana program kerja Anda ada. Dan tidak cuma foto saja, tetapi bumbui dengan kata-kata yang memotivasi diri. Sebagai contoh sebuah kalimat "Saya akan mengerjakan program kerja ini untuk membahagiakan ibu" atau "Salah satu baktiku kepada ibu yaitu dengan menyelesaikan program ini". Hal tersebut akan memberikan sugesti yang positif bagi Anda dan secara langsung membangkitkan kemauan Anda untuk melaksanakan suatu pekerjaan.
Cara lain dapat dilakukan dengan menghiasi setiap pekerjaan dengan reward (penghargaan) yang Anda sukai. Misalnya, reward yang dibuat sendiri berupa liburan seru dengan keluarga. Reward itu dibuat sebagai syarat melakukan suatu pekerjaan, supaya lebih semangat dan tidak menundanya. Karena jika menunda melakukan pekerjaan tersebut, berarti penyelesaian pekerjaan tersebut akan tertunda. Dan hal itu berarti tidak ada waktu liburan dengan keluarga yang terkasih.
Demikian saran saya. Salam Berkah!
(Satria Hadi Lubis)
Mentor Kehidupan