Ass. Wr. Wb.
Setiap manusia berproses dalam mencapai suatu. Kadang semangat dengan tekad yang kuat dan akan mendapat manfaat dari apa yang dicapainya meskipun tidak sempurna dalam hasil atau bahkan gagal. Yang terpenting adalah sudah berusaha dan mendapatkan hikmah dari proses tersebut. Kalau boleh dikata justru proseslah yang akan sangat berkesan dalam hidup dari pada hasilnya. Tapi kadang kita tidak tekun dan tahan dalam menghadapi suau proses menuju pencapaian hasil.
Seperti itu pula yang kadang saya rasakan. Sangat berat berjalan di atas proses yang penuh rintangan yang membutuhkan semangat yang ekstra. Memang semangat yang paling utama adalah ada pada diri sendiri, tapi bagaimana jika kita membutuhkan support dari orang lain dan lingkungan, tapi hal itu juga tidak mendukung? Bagaimana membakar semangat diri agar terus bersemangat dalam menghadapi hidup ini yang harus terus berubah menuju yang terbaik?
Saya sangat bersemangat dalam mengikuti training dari ustadz Satria beserta isteri. Saya terinspirasi untuk selalu memperbaiki diri. Tapi kadang saya merasa krisis kepercayaan diri itu muncul lagi, bagaimana solusinya?
Syukron, jazzakumullah.
Wass. Wr. Wb.
Ibu Nia yang terhormat,
Kurangnya kepercayaan diri merupakan salah satu hambatan kesuksesan. Kurang PD sering diekspresikan melalui perasaan, “Mampukah saya melakukannya?” atau “Saya tidak cukup mampu”, “Saya tidak memenuhi syarat”, dan semacamnya. Ekspresi ini menggambarkan ketidakpercayaan diri pelakunya.
Kurangnya kepercayaan diri menyebabkan motivasi “sudah dipadamkan sejak awal”. Yakni dengan berpikir negatif terlebih dahulu terhadap diri sendiri. Motivasi membutuhkan “lahan” yang tepat untuk tumbuh. “Lahan” itu adalah kepercayaan diri. Ada beberapa kiat praktis untuk meningkatkan rasa percaya diri di antaranya: Prakarsai pembicaraan, Biasakan bicara terus terang, Memelihara kontak mata, Berjalan lebih cepat, Berpenampilan rapi, Carilah kemenangan-kemenangan kecil, Beri diri sendiri hadiah, Biasakan duduk di kursi terdepan, Bergaulah dengan orang yang percaya diri, Simpan prestasi masa lalu, Biasakan berbahasa positif.
Proses merupakan lahannya sebuah usaha. Dan di sinilah ujian sesungguhnya dari apa-apa yng kita inginkan. Agar proses dapat berjalan dengan konsisten ada beberapa kiat yang bisa kita lakukan bila mana kita menemui kejenuhan dalam proses di antaranya:
1. Pikiran dan orientasi Anda selalu kepada pencapaian cita-cita mulia. Selama Anda selalu berpikir dan berorientasi kepada cara untuk mencapai cita-cita mulia berarti Anda tetap berada dalam kesuksesan. Tidak peduli apakah Anda memikirkannya di alam sadar atau di alam bawah sadar Anda. Bahkan sebenarnya ketika alam bawah sadar selalu berpikir untuk mencapai cita-cita, hal itu menunjukkan kemapanan dan kekokohan dari orientasi Anda terhadap pencapaian cita-cita. Ini lebih baik. Sebab ketika alam bawah sadar turut bekerja untuk mencapai cita-cita, energi tubuh Anda akan bekerja secara refleks membentuk kebiasaan-kebiasaan yang mendukung pencapaian cita-cita Anda.
2. Prioritas kegiatan Anda lebih banyak untuk mencapai cita-cita mulia Anda tidak dikatakan sebagai orang yang selalu berpikir kepada pencapaian cita-cita mulia jika waktu Anda tidak diprioritaskan untuk mencapai cita-cita tersebut. Indikatornya adalah seberapa lama Anda mengorbankan waktu, tenaga dan pikiran untuk mencapai cita-cita mulia jika dibandingkan apa yang Anda korbankan untuk hal-hal lain di luar pencapaian cita-cita mulia Anda. Semakin lama waktu yang Anda prioritaskan untuk pencapaian cita-cita mulia berarti semakin sukses Anda. Sebaliknya, semakin sedikit waktu yang Anda berikan untuk mencapai cita-cita mulia berarti semakin jauh Anda dari kesuksesan. Di sini dibutuhkan keberanian untuk mengatakan ‘tidak’ kepada setiap ajakan atau tawaran beraktivitas di luar pencapaian cita-cita mulia. Anda harus fokus kepada pencapaian cita-cita Anda.
3. Upaya Anda mencapai cita-cita dilakukan dengan cara-cara yang benar Tidak ada rumus menghalalkan segala cara untuk mencapai cita-cita. Jika Anda berhasil mencapai cita-cita tapi dengan cara melanggar kebenaran universal, Anda telah gagal sebelum berhasil mencapai cita-cita. Hasil yang Anda dapatkan bukanlah kesuksesan sejati, tapi kesuksesan semu.
4. Anda terus mencoba mencapai cita-cita walau gagal berungkali Jika Anda terus mencoba walau gagal berungkali untuk mencapai cita-cita berarti Anda tetap sukses. Kegagalan dalam mencapai cita-cita mulia bukanlah kegagalan sesungguhnya. Ia merupakan takdir dan misteri Ilahi. Hal itu berada di luar kendali Anda. Tugas Anda hanyalah berusaha semaksimal mungkin dengan terus mencoba dan mencoba tanpa putus asa. Alexander Pope mengatakan: “Semua orang tidak perlu malu karena berbuat kesalahan, selama ia menjadi lebih bijaksana daripada sebelumnya.”