Assalamualaikum Wr Wb Ahad kemarin ana ikut Daurah Murabbi di masjid Misbahul Amal Jatinegara, Bagaimana mengatasi rasa minder terhadap mad’u yang mempunyai kafaah yang lebih baik dari ana, dan selama ini terkadang sebagian tetangga memanggil ana dengan sebutan ustadz, sedangkan ana merasa berat/ belum siap dipanggil ustadz, Bagaimana mengatasi rasa ga PD? Syukron
Wa’alaikum salam wr. wb.
Saudaraku yang disayang Allah SWT, sungguh apa yang Anda lakukan (dengan membina, sampai dipanggil ustadz) adalah suatu yang sangat mulia di sisi Allah SWT. Anda perlu mengetahui dan membaca kembali keutamaan-keutamaan penuntut ilmu dan yang mengajarkan ilmu tersebut. Diantaranya Allah meninggikan derajat kaum yang berilmu. Rasulullah bersabda : “Barang siapa yang menempuh suatu jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan mudahkan baginya menapak jalan menuju surga” (HR. Muslim).
Apa yang Anda lakukan termasuk dalam kabar gembira ini. Anda juga telah melakukan sesuatu yang dapat menghilangkan perbuatan maksiat pada diri seseorang. Juga menerangkan mana jalan menuju hidayah dan yang mana jalan menuju kesesatan, yang mana perbuatan yang memberi manfaat dan keburukan. Demikian pula di berbagai penjelasan dalam al Qur’an dan Sunnah, yang menjelaskan ikatan yang sangat kuat dan kebersamaan dengan orang yang dinasehati, sehingga terjalin kesatuan hati dan cinta karena Allah. Hal ini termasuk perkara yang dapat membuat seseorang masuk surga tanpa hisab. Dalam sebuah hadits disebutkan bahwa salah satu golongan orang yang mendapatkan perlindungan Allah di hari kiamat adalah orang-orang yang saling mencintai karena Allah SWT.
Kemudian, saran saya adalah sebagai berikut :
1. Mengikhlaskan niat
Agar tidak minder (termasuk dengan panggilan ustadz), ikhlaskanlah niat Anda dalam berda’wah. Bahwa Anda berda’wah semata-mata karena Allah. Jangankan sebutan ustadz, mati pun Anda rela berkorban jika ikhlas untuk Allah SWT.
Dengan ikhlas, kita hanya takut pada Allah sehingga tidak lagi minder terhadap orang lain. “Yang takut kepada Allah dari para hamba-Nya hanyalah orang-orang yang berilmu.” (QS. Fathir:28). Lalu hindarkan diri dari niat yang tidak ikhlas. “Barang siapa mempelajari satu ilmu dari ilmu-ilmu yang seharusnya digunakan untuk mengharap wajah Allah, dia tidak mempelajarinya kecuali untuk memperoleh dengannya satu tujuan dunia, maka dia tidak akan mendapati baunya surga pada hari itu kiamat,” yaitu bau harumnya surga.
2. Berilmu sebelum beramal dan berucap (berdakwah)
Satu hal yang perlu juga Anda lakukan agar PD adalah meningkatkan ilmu (agama) yang Anda miliki. Sebab orang yang kurang berilmu biasanya minder. Mungkin perlu diambil pelajaran dari Imam Bukhari Rohimahullah, yang memiliki kitab yang berjudul kitab Shahih Bukhari. Beliau membuat bab khusus dalam kitab tersebut yang berjudul berilmu sebelum beramal dan berucap. Ini membuktikan bahwa beliau sangat menekankan ilmu untuk menjadi dasar sebelum melakukan amalan dan perbuatan.
Semoga masukan saya ini berkenan di hati Anda.
Salam Berkah!
(Satria Hadi Lubis)