Manhaj Dakwah

Allah akan uji kita dengan musibah, jika kita sabar maka balasan yang besar akan menanti kita. Allah akan uji kita dengan aneka kenikmatan dunia, jika kita bersyukur maka Allah akan berikan pahala untuk kita.

“Kemaksiatan yang menyebabkan hati menjadi tunduk dan luluh lebur ke haribaan Allah, itu lebih baik dari ketaatan yang justru menyebabkan hati tinggi dan sombong.”

Kalau kenikmatan dunia memang menjadi sarana kekuatan negara, kesatuan umat, pasti generasi di masa Rasulullah saw telah menggenggam bagian terbesar nikmat tersebut.

Ketika seseorang memahami dunia sebagai satu-satunya kehidupan, mereka selamanya tidak akan memahami makna sabar atas ujian dan makna syukur atas nikmat.

Orang miskin yang tidak memiliki kekuatan untuk mengelak dari kemiskinannya, maka tidak ada solusi baginya kecuali mengambil jalan sabar, suka atau tidak suka.

“Dan kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya)….”

Betapa banyak orang yang berpenampilan miskin dan susah, namun hatinya berlimpah pengalaman bahagia yang tidak pernah terbayangkan oleh kita.

Mereka mengada-adakan permasalahan yang dibuat secara terencana untuk menutup akal orang-orang mukmin dari kebenaran.

“Allah Maha Adil dan Kasih sayang, tapi mengapa Allah membiarkan banyak hamba-nya yang tidak berdosa dalam derita dan musibah yang mengiris hati mereka.”

Jika kita merasakan sinyal kebencian manusia, maka jadikan kerja mencari ridha Allah sebagai pelipur yang melupakan kebencian mereka.