Kendati Gerakan Dakwah memiliki peranan penting dalam penyebaran nilai-nilai Islam dan perbaikan kondisi umatnya, namun tidak berarti bahwa masa depan Islam tergantung pada Gerakan Dakwah. Masa depan tetap di tangan Islam apakah Gerakan Dakwah memaminkan perannya secara baik dan maksimal ataupun tidak. Bahkan penyimpangan atau politisasi (bisnisisasi) Gerakan Dakwah dan ajaran Islam sekalipun tidak akan menghambat tersebarnya ajaran Islam di tengah masyarakat.
Di samping itu, hambatan dan serangan dari berbagai penjuru yang dilakukan oleh musush Islam di seantero dunia ini juga tidak pernah dan tidak akan pernah mampu menghambat perkembangan nilai-nilai Islam di tengah-tengah kehidupan manusia. Pertumbuhan umat Islam Eropa dan Amerika yang semakin hari semakin menguat, perkembangan berbagai gerakan dakwah di berbagai penjuru negeri Islam, tak terkecuali di Indonesia saat ini, kendati mendapat serangan dari dalam dan luar masyarakat Muslim, cukup sebabgai bukti bahwa Islam sedang berpacu dan melaju menuju sebuah titik yang tidak mungkin dihentikan oleh siapapun dan negara manapun. Karena kemajuan Islam itu merupakan kehendak pemiliknya, yakni Allah sebagai Pemilik alam semesta.
Dalam skala lokal misalnya, betapa pemerintahan Orde Baru telah memerangi Islam dengan berbagai cara, namun bukannnya Islam yang musnah dari bumi Nusantara, malah Orde Baru yang hancur dan bertahan hanya 32 tahun. Apa yang ditakutkan dari Islam oleh Orde Baru malah subur dan tumbuh secara mengagumkan seperti politik Islam dan sebagainya. Demikian juga target kristenisasi Indonesia untuk mengkristenkan Indonesia dalam kurun waktu 50 tahun juga tidak berhasil.
Dalam skala golobal juga bisa kita lihat, betapa Amerika dan sekutunya sangat gencar dan agresif memerangi Islam dan umatnya, khususnya pasca peristiwa WTC dan Pentagon 11 September 2001, malah Islam dan umat Islam semakin berkembang secara kuatititas dan kualitatif, termasuk di Amerika sendiri dengan ditandai dengan banyaknya masyarakat Amerika yang masuk Islam.
Oleh sebab itu, Gerakan Dakwah tidak boleh merasa GEER dan mengkalim telah bersaham besar kepada Islam dan merasa dibutuhkan Islam. Sebaliknya, Gerakan Dakwah-lah yang membutuhkan Islam. Tanpa Gerakan Dakwahpun Islam akan tetap jaya di masa yang akan datang sebagaiman ia telah pernah jaya sekitar 13 abad lamanya. Allah sebagai pemiliknya masih tetap Maha Perkasa dalam menolong agama-Nya
وَمَا النَّصْرُ إِلا مِنْ عِنْدِ اللَّهِ الْعَزِيزِ الْحَكِيمِ
“…….. Dan tidaklah kemenangan itu melainkan datang dari Allah. Sesungguhnya Dia Maha Perkasana lagi Maha Bijaksana” (Q.S. Al-Anfal / 8 : 10)
يَمُنُّونَ عَلَيْكَ أَنْ أَسْلَمُوا قُلْ لَا تَمُنُّوا عَلَيَّ إِسْلَامَكُمْ بَلِ اللَّهُ يَمُنُّ عَلَيْكُمْ أَنْ هَدَاكُمْ لِلْإِيمَانِ إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ
“Mereka merasa telah memberi nikmat padamu (Muhammad) dengan kislaman mereka.`Katakanlah : “ Janganlah kamu merasa telah memberi nikmat paakudu dengan keislamanmu. Sebenarnya Dia Allah-lah yang telah memberi nikmat padamu dengan membimbing kamu kepada keimanan jika kamu adalh orang-orang yang benar”. (Q.S. Al-Hujurat / 49 : 17).
Sebab itu, Gerakan Dakwah Masa Depan tidak lebih dari sarana dan wadah Dakwah dan perjuangan para aktivisnya, bukan sebagai tujuan mereka. Islam menang dan berkembang bukan karena mereka, melakinkan mereka menang dan berkembang karena mereka komitment dengan Islam.
Ada empat alasan mengapa masa depan di tangan Islam, atau dengan ungkapan lain, Islam adalah agama dahulu, sekarang dan juga masa depan :
1. Sesuai dengan janji dan kehendak Allah sebagaimana yang tercantum dalam Al-Qur-an Al-karim. Di antarnya :
a. “Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakanamal-amal saleh bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan mengokohkan bagi mereka agama (Islam) yang telah diridhoi-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar (keadaan) mereka sesudah mereka berada dalam ketakutan menjadi aman sentosa. Mereka tetap menyembah-Ku dengan tiada mempersekutukan apapun dengan Aku. Dan siapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik”. (Q.S. An-Nur /24 : 55).
b. “Dia-lah yang mengutus Rasul-Nya dengan membawa petunjuk dan agama yang benar agar dimenangkan-Nya terhadap semua agama. Dan Cukuplah Allah sebagai saksi” (Q.S. Al-Afath /48 : 28).
c. “Mereka berkehendak memadamkan cahaya (agama) Allah dengan mulut (ucapan-ucapan) mereka, dan Allah tidak menghendaki selalin menyempurnakan cahaya-Nya, walaupun orang-orang kafir itu tidak menyukai. Dia-lah yan telah mengutus Rasul-Nya (dengan membawa) petuunjuk dan agama yang benar untuk dimenangkan-Nya atas segala agama, walaupun orang-orang musyrik itu tidak menyukai” (Q.S. At-taubah / 9 : 32-33).
d. “Mereka berkehendak memadamkan cahaya (agama) Allah dengan mulut (ucapan-ucapan) mereka, dan Allah menyempurnakan cahaya-Nya, walaupun orang-orang kafir itu tidak menyukai. Dia-lah yan telah mengutus Rasul-Nya (dengan membawa) petuunjuk dan agama yang benar untuk dimenangkan-Nya atas segala agama, walaupun orang-orang musyrik itu tidak menyukai” (Q.S. As-Shoff / 61 : 8-9).
e. “Sesungguhnya Kami pasti menolong Rasul-Rasul kami dan orang-orang beriman dalam kehidupan dunia dan pada hari berdirinya saksi-saksi (kiamat)” (Q.S. Al-Mukmin /40 : 51).
f. “Jika kamu tidak mau menolongnya (Muhammad) maka sesungguhnya Allah telah menolongnya ketika orang-orang kafir (musyrik Mekkah) mengeluarkannya (dari Mekkah) sedangkan dia salah seorang dari dua orang (dengan Abu Bakar Ash-shiddiq) ketika keduanya berada dalam gua, di waktu berkata kepada temannya :”Janganlah kamu bersedih sesungguhnya Allah bersama kita”. Maka Allah menurunkan ketenangan-Nya kepada (Muhammad) dan membantunya dengan tentara yang kamu tidak melihatnya, dan Allah menjadikan kalimat orang-orang kafir itu rendah dan Kalimat Allah itulah yang tinggi dan Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana”. (Q.S. At-taubah /9 : 40).
g. “….. Dan kami selalu berkewajiban menolong orang-orang Mukmin”. (Q.S. Ar-Rum /30 : 47).
2. Sesuai dengan berita gembira dari Nabi Muhammad Saw. Di antaranya :
a. Imam Muslim meriwayatkan dalam Shohehnya :
عن ثوبان أن النبي صلى الله عليه وسلم قال :
إن الله تعالى زوى لي الأرض حتى رأيت مشارقها ومغاربها, وإن أمتي سيبلغ ملكها ما زوي لي منها وأعطيت الكنزين الأحمر والأبيض ……
Dari Tsauban bahwa Nabi Saw. berkata : Sesungguhnya Allah mengkerutkan bumi bagiku sehingga aku melihat timur dan baratnya. Sesungguhnya kerajaan umatku akan sampai ke wilayah yang dikerutkan padaku, dan aku diberi (Allah) dua simpanan (pemerintahan Kisro dan kaisar di Irak dan Syam) merah dan dan putih (emas dan perak)….(Hadits Riwayat Muslim). (Shoheh Imam Muslim hal, 2215)
b. Dari Nafi’ Bin Utaibah, dia berkata : Ketika aku bersama Rasulullah dalam suatu peperangan, maka tiba-tiba Nabi didatangi oleh suatu kaum dari sebelah barat, mereka memakai pakaian wol putih, lalu mereka menghampiri Nabi di sebuah bukit kecil. Mereka berdiri sedangkan Rasul duduk. Lalu berkata dalam diriku, datangi mereka dan berdirilah diantara mereka sehingga mereka tidak bisa membunuhnya (Rasulullah). Kemudia aku berkata lagi, barangkali Rasul sendang berbisik dengan mereka, lalu aku datng lagi dan berdiri di antara mereka. Maka Rasul berkata : Aku menghafal darinya empat (perkara) yang aku hitung dengan jariku, dia (Rasul) berkata : “Kamu akan memerangi Jazirah Arabia maka Allah akan memberikan kemenangan (pada kalian) atasnya, kemudian Persia, maka Allah akan memberikan kemenangan (pada kalian) atasnya, kemudian kamu akan memerangi Romawi maka Allah akan memberikan kemenangan (pada kalian) atasnya, kemudian kamu akan memerangi Dajjal, maka Allah akan memberikan kemenangan (pada kalin) atasnya”. Lalu Nafi’ berkata : Wahai Jabir kami mengira tidak akan keluar Dajjal sampai Romwi ditaklukkan (oleh kaum Muslimin). (Shoheh Imam Muslim, hal 225).
c. Imam Ahmad meriwayatkan dalam Msunadnya, dari Abu Qubail ia berkata : Kami sedang berada di samping Abdullah Bin Amr Bin Ash, kemudian ia ditanya : Kota manakah yang pertama kali ditaklukkan, Konstantinopel atau Romawi? Lalu Abadullah menunjukkan sebuah kotak yang terdapat rantai anting-antingnya (pegangan untuk mengangkat kotak tersebut). Ia berkata : Lalu ia mengeluarkan sebuah buku dari kotak tersebut dan berkata : Abdullah telah berkata : Ketika kami berada di sisi Rasulullah Saw.kami menulis ucapan (jawaban) Beliau dari suatu pertanyaanyangdiajukan kepadanya : Kota manakah yang pertama kali ditaklukkan, Konstantinopel atau Romawi? Kota Hrakliuslah yang pertama kali bakal ditaklukkan jawab Beeliau”.
Tentang Hadist ini Dr. Yusuf Al-Qordhawi menjelaskan bahwa “ yang dimaksud Romawi (pada saat ini) adalah kota Roma, ibu kota Italia. Sedangkan Kostantinopel adalah kota Istambul.