Mudah Terjerumus Mencari Harta Dengan Jalan Haram
Suatu saat, orang yang berlaku israaf tentu akan mengalami masa-masa kesulitan. Jika keinginannya tidak terpenuhi, maka akan mudah mengantarkan dirinya berbuat apa saja, termasuk hal-hal yang dilarang oleh agama, untuk mempertahankan pola hidup israaf-nya itu. Semoga Allah Ta’ala senantiasa melindungi kita dari perilaku yang semacam itu. Rasulullah shallahu alaihi wa sallam: "Setiap badan yang tumbuh dari sesuatu yang haram, maka neraka adalah lebih utama baginya." (HR. Tirmidzi)
Menjadi Saudara Setan
Pengaruh yang yang sangat berbahaya dari israaf yakni mereka akan menjadi saudara setan. Sebagaimana firman Allah Ta’ala:
إِنَّ الْمُبَذِّرِينَ كَانُوا إِخْوَانَ الشَّيَاطِينِ ۖ وَكَانَ الشَّيْطَانُ لِرَبِّهِ كَفُورًا
"Sesungguhnya orang yang menyia-nyiakan harta dalah saudara setan. Dan sesungguhnya setan it telah ignkar terhadap Tuhannya." (QS. al-Israa’ [17] : 27)
Jika mereka sudah menjadi saudara setan, maka sudah pasti mereka akan tergolong sebagai manusia yang merugi. Sebagaimana firman-Nya :
إِنَّ حِزْبَ الشَّيْطَانِ هُمُ الْخَاسِرُونَ
"Sesungguhnya kelompok setan (itu) adalah yang merugi." (QS. Al-Mujadalah [58] : 19)
Tidak Dicintai Allah
Dampak selanjutnya dari israaf ialah terhalangnya diri kita dari kecintaan Allah. Sebagaimana firman-Nya :
إِنَّهُ لَا يُحِبُّ الْمُسْرِفِينَ
"Sesungguhnya Dia (Allah) tidak menyukai orang-orang yang boros." (QS. al-An’am [6] : 141)
Apalagi yagn dapat dilakukan oleh seseorang jika dirinya sudah tidak lagi dicintai Allah? Sungguh, kita akan hidup dalam kegelisahan, keserahan, penuh dengan penyakit kejiwaan, sekalipun kita memperoleh segala fasilitas yang bersifat duniawi.
Terhadap Amal Islami
Adapun pengaruh-pengaruh yang menimpa amal Islami antara lain akan menjadi kalah, atau paling tidak, surut ke belakang. Sebenarnya hal ini dapat kita pahami mengingat satu-satunya senjata kaum muslimin dalam menghadapi kekuatan musuh-musuh Allah adalah kekuatan iman. Sedangkan iman akan mudah dipengaruhi oleh sifat boros, mewah, mengumbar kenikmatan dan berfoya-foya. Wallahu’alam.