Fikih Siyasi

Imam Hasan Al-Banna memimpin demonstrasi yang diprakarsai oleh Al-Azhar menuntut penyelesaian segera masalah-masalah yang menimpa Mesir.

Imam Hasan Al-Banna meyakini bahwa keberadaan partai-partai politik Mesir di masanya, terbukti telah memecah belah persatuan bangsa dan mengklasifikasikannya dalam beberapa kelompok tertentu.

Apabila pemilu tidak sesuai dengan syari‘at Allah, maka itu adalah kesaksian palsu.

Anggota parlemen yang dihalangi menerapkan syari‘at Islam, harus meninggalkan posisinya dan kembali kepada dakwah dan masjidnya untuk memperbaiki umatnya.

Langkah pertama untuk memperbaiki parlemen adalah membersihkannya dari fanatisme kesukuan dan kepartaian yang selama ini merusak agama dan umat Islam.

Umat tidak boleh mendukung selain para pengusung syari‘at, tidak memberikan suara kecuali untuk kepentingan Islam, tidak membantu yang batil dan sekuler meskipun dengan separo suara.

Jika seorang muslim menaati orang kafir, atau meletakkan loyalitasnya kepada orang kafir lebih tinggi dari orang mukmin, maka ia telah keluar dari makna La Ilaha Illallah dan murtad dari Islam, dan hukumnya kafir.

Waspadalah, saudaraku sesama muslim, karena suara yang Anda berikan kepada seorang sekuler yang memusuhi Allah dan Rasul-Nya itu bisa jadi adalah loyalitas terhadap orang yang Anda pilih itu.