Dari Abu Ubaied bekas hamba sahaya Ibnu Azhar, berkata Abu Ubaied, āAku telah menyaksikan dua hari raya bersama Utsman bin Affan, saat itu hari Jumat, beliau sholat sebelum khotbah kemudian berkhotbah, lalu berkata, ‘Wahai manusia sesungguhnya ini adalah hari yang berkumpul padanya dua hari raya, maka barang siapa yang ingin menunggu sholat Jumat dari penduduk desa-desa, dia boleh menunggunya dan siapa yang ingin kembali maka aku telah mengizinkannya’.ā (HR Bukhari).
Sedangkan, kalangan ulama mazhab Hambali berpendapat bahwa jika hari raya jatuh pada hari Jumat, barang siapa yang telah melaksanakan sholat Id dibolehkan baginya untuk tidak sholat Jumat dan hanya menunaikan sholat Zhuhur kecuali bagi imam, ia harus tetap melaksanakan sholat Jumat bersama mereka yang tidak sempat melaksanakan sholat Id atau mereka yang tetap ingin melaksanakan sholat Jumat meskipun sudah melaksanakan sholat Id, kecuali kalau bilangan jamaah untuk melaksanakan sholat Jumat tidak mencukupi, imam hanya melaksanakan sholat Zhuhur. Hal itu berdasarkan hadis-hadis di atas yang menunjukkan bahwa Rasulullah SAW memberikan keringanan bagi mereka yang telah melaksanakan sholat Id, untuk tidak melaksanakan sholat Jumat jika hari raya jatuh pada hari Jumat, meskipun Nabi SAW tetap melaksanakan sholat Jumat.
Hal yang perlu diperhatikan adalah bagi Muslimin yang tidak melaksanakan sholat Id yang jatuh pada hari Jumat, ia wajib untuk melaksanakan sholat Jumat dan tidak termasuk kepada mereka, yang mendapatkan keringanan untuk mengganti sholat Jumatnya dengan sholat Zhuhur. (rol)