Seberapa yakin Anda istri masih selingkuh? Cobalah beri sedikit waktu.
Sangat penting untuk memastikan istri kini setia pada suami. Duduklah bersama dan bicaran dengan baik-baik. Suami bisa mengatakan memaafkan perbuatan istri dan melupakan masa lalu. Pastikan jika istri ingin hubungan yang sehat dan masa depan yang baik, dia harus menghentikan perselingkuhannya.
Suami bisa mengajak istri berlibur dan menghabiskan waktu untuk saling mengenal pribadi masing-masing. Memfokuskan diri pada hal baik di diri istri bisa membantu melupakan dosa yang telah ia perbuat.
Ingatlah, seseorang butuh dukungan dari orang lain untuk menuntunnya ke jalan yang benar. Jadilah cahaya dan penuntunnya.
Serageldin mengatakan kasus pria tersebut adalah sejak awal ia tidak tertarik pada istrinya. Padahal ketertarikan adalah hal yang penting dalam suatu hubungan, meski bukan hal satu-satunya.
Seorang suami yang menikahi istrinya karena tekanan keluarga, perlu juga memikirkan apakah mampu mengatasi tekanan jika pada akhirnya bercerai. Ia berasumsi suami ini tidak akan menceraikan istrinya karena tidak ingin membuat keluarga sedih.
Serageldin menyarankan suami mencari tahu apa yang tidak ia sukai dari istrinya. Jika persoalannya karena berat badan istri, bisa diatasi dengan berolahraga bersama dan mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat.
Dekati dan ajak istri dengan baik. Jaga nada bicara dan jangan menghakimi. Jadikan olahraga bersama sebagai aktivitas berdua yang menyenangkan.
Gaya hidup sehat juga berdampak pada suasana hati dan perilaku. Namun, perlu disadari ada penampilan fisik yang tidak bisa diubah dengan olahraga.
Selain penampilan, suami sebaiknya fokus pada karakter, kepribadian, keterampilan, atau hal baik lain dari diri istri. Ingatlah tidak ada orang yang sempurna. Dan, barangkali ada pula hal yang tidak istri sukai dari suami. Cobalah memvalidasi bagian dari pernikahan yang Anda apresiasi dan sukai.
Selain itu, perlu diingat kadar cinta bisa naik dan turun. Dalam agama Islam jelas pentingnya pernikahan dan kriteria istri yang dianjurkan agama.
“Laki-laki (suami) itu pelindung bagi perempuan (istri), karena Allah telah melebihkan sebagian mereka (laki-laki) atas sebagian yang lain (perempuan), dan karena mereka (laki-laki) telah memberikan nafkah dari hartanya. Maka perempuan-perempuan yang saleh adalah mereka yang taat (kepada Allah) dan menjaga diri ketika (suaminya) tidak ada, karena Allah telah menjaga (mereka). Perempuan-perempuan yang kamu khawatirkan akan nusyuz, hendaklah kamu beri nasihat kepada mereka, tinggalkanlah mereka di tempat tidur (pisah ranjang), dan (kalau perlu) pukullah mereka. Tetapi jika mereka menaatimu, maka janganlah kamu mencari-cari alasan untuk menyusahkannya. Sungguh, Allah Mahatinggi, Mahabesar.” (QS An-Nisa’ ayat 34) (rol)