Eramuslim – UMAT muslim baru saja merampungkan ibadah puasa selama sebulan penuh di bulan suci Ramadhan. Setelah Ramadhan berlalu, umat Islam disunnahkan melaksanakan puasa Syawal selama enam hari. Sebagaimana Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
من صام رمضان ثم أتبعه ستا من شوال كان كصيام الدهر
“Barangsiapa yang puasa Ramadhan, kemudian mengikutinya dengan puasa enam hari di bulan Syawal, maka dia sama dengan puasa setahun penuh,” (HR. Muslim).
Jika dikalkulasi, puasa Ramadhan berjumlah 30 hari ditambah 6 hari di Bulan Syawal menjadi 36 hari. Allah Subhanahu wata’ala selalu melipatgandakan pahala kepada hamba-Nya yang berbuat kebaikan.
Ganjaran pahala itu bisa berlipat dari 10 sampai 700 kali. Berdasarkan itu, maka puasa 36 hari mendapat pahala 360 hari, jumlah hari dalam setahun. Bahkan dalam ibadah puasa, Allah bisa melipatgandakan lebih dari 700 kali. “Wa ana ajzii bihi,”
Puasa Syawal lebih afdhalnya dilaksanakan pada tanggal 2-7 Syawal, segera setelah hari raya Idul Fitri. Namun boleh juga dilaksakan kapanpun asalkan masih di Bulan Syawal. Apabila tidak melakukan puasa Syawal, maka pahalanya sebanding dengan 10 bulan saja, seperti yang dijelaskan dalam kitab Al Bujairami alal Khatib:
Kesimpulan dari hadits ini, orang yang belum menyempurnakan puasa Ramadhan karena udzur, ia tidak disunahkan puasa Syawal. Berbeda dengan pendapat Abu Zur’ah yang menyatakan tidak demikian.