Eramuslim – Pandemi virus Corona (COVID-19) telah merenggut banyak nyawa di seluruh dunia. Termasuk tiga dokter yang meninggal dunia akibat terpapar virus corona saat menangani pasiennya.
Para tenaga medis adalah garda terdepan yang harus melawan wabah COVID-19 agar tidak menyebar ke seluruh masyarakat.
Lalu apakah mereka yang telah wafat karena tengah membantu melawan wabah COVID-19 bisa disebut syahid?
Ketua Ikatan Sarjana Quran Hadist Indonesia, Ustadz Fauzan Amin mengatakan, para tenaga medis muslim yang meninggal dunia akibat pandemi virus corona adalah mati syahid. Sebab, mereka tengah berjuang atau jihad di jalan Allah demi keselamatan umat kemanusia.
“Iya mati syahid. Orang terkena penyakit mendadak seperti serangan penyakit thaun (di zaman Nabi) kolera, hingga corona termasuk syahid. Apalagi dokter yang berjuang untuk kemanusiaan juga,” katanya saat dihubungi Okezone, Senin (23/3/2020).
Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda,
الشُّهَدَاءُ خَمْسَةٌ الْمَطْعُونُ وَالْمَبْطُونُ وَالْغَرِقُ وَصَاحِبُ الْهَدْمِ وَالشَّهِيدُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ
Artinya: “Orang yang mati syahid ada lima, yakni orang yang mati karena ath-tha’un (wabah), orang yang mati karena menderita sakit perut, orang yang mati tenggelam, orang yang mati karena tertimpa reruntuhan dan orang yang mati syahid di jalan Allah.” (HR. Bukhari, no. 2829 dan Muslim, no. 1914). (Okz)