Pendakwah Ustadz Abdul Somad (UAS) menjelaskan tentang hukum terkait perdebatan ini. Ia mengatakan bahwa penggunaan tasbih boleh-boleh saja, karena hanyalah alat bantu hitung. Ia turut menceritakan kisah bahwa sebelum Abu Hurairah tidur, ia selalu berzikir sebanyak 2000 kali. Dalam berzikirnya itu, ia menggunakan tali yang dibuat simpul hingga membentuk bulatan-bulatan kecil sejumlah 2000 butir.
“Jika tak mau menggunakan tasbih yang ada sekarang ini, gunakanlah tasbih seperti era Abu Hurairah dari tali simpul. Tak ada bedanya baik tali disimpul atau batu yang disatukan dengan benang (tasbih), itu ‘kan hanya alat (bantu hitung),” jelas dai kondang tersebut.
Lebih lanjut, UAS mengatakan bahwa pada dasarnya ketentuan boleh tidaknya menggunakan tasbih kembali pada keyakinan masing-masing.
“Sesama ulama di Arab Saudi pun berbeda dalam memandang hal ini. Kata Syaikh Al-Albani, tasbih itu fitnah. Namun, kata Syaikh Muhammad Ibn Al-Utsaimin, boleh saja, karena itu hanyalah alat hitung,” pungkasnya. (Okz)