Eramuslim – SETIAP muslimah wajib menutup aurat masing-masing. Bahkan salah satu sarat sahnya salat seorang muslimah adalah tertutupnya semua aurat.
Sementara dalam praktik salat sering terjadi dagu muslimah terbuka sehingga dapat dilihat. Hal itu bisa jadi disebabkan pemakaian mukena yang kurang sempurna. Jika sudah demikian bagaimana hukumnya?
Dikutip dari laman Lirboyo pada Rabu (19/2/2020), menurut madzhab Syafi’i ujung dagu yang berada di bawah tulang rahang masih tergolong anggota wajah yang wajib ditutupi. Sehingga apabila ada bagian aurat yang terbuka, termasuk ujung bawah dagu, maka menyebabkan batalnya salat.
Pandangan madzhab Syafi’i berbeda dengan madzhab Hanafi dan Maliki yang mengatakan terbukanya ujung dagu tidak menyebabkan batalnya salat.
Syekh Ismail Zein menjelaskan:
اِنْكِشَافُ مَا تَحْتَ الذَّقَنِ مِنْ بَدَنِ الْمَرْأَةِ فِي حَالِ الصَّلَاةِ وَالطَّوَافِ يَضُرُّ فَيَكُوْنُ مُبْطِلًا لِلصَّلَاةِ وَالطَّوَافِ … هَذَا مَذْهَبُ سَادَتِنَا الشَّافِعِيَّةِ وَأَمَّا عِنْدَ غَيْرِهِمْ كَالسَّادَةِ الْحَنَفِيَّةِ وَالسَّادَةِ الْمَالِكِيَّةِ فَإِنَّ مَا تَحْتَ الذَّقَنِ وَنَحْوَهُ لَا يُعَدُّ كَشْفُهُ مِنَ الْمَرْأَةِ مُبْطِلًا لِلصَّلَاةِ … وَحِيْنَئِذٍ لَوْ وَقَعَ ذَلِكَ مِنَ الْعَامِيَّاتِ اللَّاِتي لَمْ يَعْرِفْنَ كَيْفِيَةَ التَّقْلِيْدِ بِمَذْهَبِ الشَّافِعِيَّةِ فَإِنَّ صَلَاتَهُنَّ صَحِيْحَةٌ لِاَنَّ الْعَامِي لَا مَذْهَبَ لَهُ وَحَتَّى مِنَ الْعَارِفَاتِ بِمَذْهَبِ الشَّافِعِي إِذَا أَرَدْنَ تَقْلِيْدَ غَيْرِ الشَّافِعِي مِمَّنْ يَرَى ذَلِكَ فَإِنَّ صَلَا تُهُنَّ تَكُوْنُ صَحِيْحَةً