Assalamu’alaikum wr. wb.
Pak Ustadz, saat ini Islam seringkali difitnah, dihina, dicacimaki, dikatakan teroris, dan kata-kata lain yang menyakitkan hati, hingga muncul dalam pikiran saya sebuah ide ‘gila’ yaitu membongkar kuburan/makam orang-orang sholeh dari semua agama di dunia ini dengan disaksikan oleh semua penduduk bumi ini.
Pak Ustadz, bukankah jenazah para nabi, para sahabat dan para alim ulama tidak hancur dimakan bumi, bahkan kain kafan mereka masih utuh, konon ada riwayat di makam Umar pernah terjadi banjir dan kejatuhan benda tajam sehingga kaki beliau kelihatan dan mengeluarkan darah. Pernah juga di daerah saya ada rencana perluasan jalan yang memaksa dipindahkannya makam seorang kiai dan ternyata jasad beliau tidak hancur meski dikabarkan telah lama meninggal ratusan tahun.
Pak Ustadz, bolehkah kita melakukan hal ini (meski bukan membongkar makam para nabi dan sahabat), tentunya dengan jasad yang wajar bukan diawetkan/dimummi, sekedar membuktikan bahwa agama siapa yang paling benar dan menambah keyakinan kita sebagai ummat Islam akan kebenaran agama ini.
Mohon penjelasannya, Jazakallohu khoiron katsiron.
Wassalamu’alaikum wr. wb.
Assalamu ‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Ide Anda itu memang gila, bukan sekedar ‘gila’. Sebab sejak dulu belum pernah ada shahabat nabi, tabi’in, atba’ut tabi’in dan ulama salaf sepanjang zaman yang sampai mau bongkar kuburan nabi, hanya demi ingin membuktikan bahwa agama Islam adalah agama yang benar.
Ide itu kira-kira sama dengan seorang yang ingin mengetes kekuatan helm kesayangannya, lalu naik sepeda motor dengan kecepatan tinggi dan terjun ke jurang. Boleh jadi helmnya memang tidak pecah karena helm super, tapi masalahnya justru benda yang ada di dalam helm itu yang ‘mejret’. Kepalanya hancur, sekalian juga dengan badannya patah di semua sendi, motornya meledak, nyawa melayangdan semua jadi sia-sia, bukan?
Padahal untuk sekedar membuktikan bahwa agama Islam adalah satu-satunya agama yang benar, sebenarnyasangat mudah, murah dan sederhana.
Mengapa kita tidak menyaksikan saja tayangan video almarhum Ahmad Deedat yang berhasil menelanjangi kepalsuan agama nasrani? Atau kita menyaksikan video Harun Yahya yang fenomenal itu, untuk mendapatkan gambaran yang sangat jelas tentang kebenaran agama Islam. Bukankah para mantan pendeta yang sudah masuk Islam itu adalah bukti empiris dan saksi hidup tentang kebenaran Islam dan kesesatan agama lain?
Atau baca kesaksian Cat Steven, penyanyi rock asal Inggris yang berpetualang mencari agama dan akhirnya jatuh hati pada Islam. Kini beliau telah mengganti nama menjadi Yusuf Islam dan aktif berdakwah di kota London.
Mau bukti yang lebih empiris lagi, bisa tanya kepada ahli sejarah yang netral tentang bagaimana proses pemalsuan agama-agama serta proses sinkritisme unsur agama nasrani dengan budaya eropa. Juga tentang cerita konyol sidang konsili yang menaikkan status nabi Isa alaihissalam dari manusia biasa menjadi tuhan yang disembah.
Perhatikan juga proses pelelangan ribuan gereja di eropa lantaran sudah tidak ada lagi orang yang percaya kebenarannya. Dan saksikan 25.000 warga Australia yang berbondong-bondong masuk Islam, justru pasca peledakan WTC di New York. Juga proses masuk Islamnya lebih dari 5.000 tentara Amerika setelah bertugas pada perang teluk di tahun 90-an.
Yang terbaru, pemerintah Belanda kebakaran jenggot menyaksikan generasi mudahnya berbondong-bondong masuk Islam, baca langsun di http://swaramuslim.net/more.php?id=5427_0_15_0_M
Bongkar Kuburan Nabi Untuk Membuktikan Kebenaran Islam
Sementara tindakan membongkar kuburan itu selain haram, juga tidak akan memberikan bukti apa-apa. Serta tidak ada kepastian apakah orang-orang kafir itu mau memeluk agama Islam.
Bukankah ketika Rasulullah SAW masih hidup dulu, orang-orang kafir telah melihat langsung berbagai mukjizat, seperti bulan yang terbelah, atau lembaran pemboikotan Bani Hasyim yang digantung di ka’bah ternyata dimakan rayap dan sebagainya. Namun tetap saja orang kafir telah dibutakan hatinya.
Bahkan mukjizat Al-Quran yang bersifat abadi hingga hari ini pun masih ada dan masih berlaku tantangan untuk membuat yang seperti Al-Quran kepada orang-orang kafir. Sayangnya, tantangan itu sampai hari masih belum ada yang mampu menjawabnya. Dan itu pun tidak lantas membuat orang-orang masuk Islam.
Wallahu a’lam bishshawab, wassalamu ‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Ahmad Sarwat, Lc.