Eramuslim – DI ZAMAN modern saat ini, sebagian dari kita mungkin suka atau memiliki ide untuk menciptakan sesuatu yang unik dan inovatif. Misalnya, dalam merancang pakaian atau yang sedang tren saat ini yaitu masker kain. Terkadang ada di antara kita yang ingin menggunakan ayat-ayat Alquran, nama Allah, dan Nabi Muhammad untuk dijadikan suatu desain.
Namun apakah hal itu dibolehkan? Pimpinan Lembaga Pengembangan Dakwah dan Pondok Pesantren Al-Bahjah Cirebon, KH Yahya Zainul Ma’arif alias Buya Yahya punya jawaban sendiri atas perkara ini.
Buya Yahya menjelaskan bahwa nama Allah dan nama Nabi Muhammad adalah nama yang dimuliakan, maka hukumnya makruh untuk menulis atau menaruh nama Allah dan Nabi di tempat-tempat yang tidak terhormat.
“Jika nama Allah dan Nabi ditempatkan dalam tempat yang terhormat seperti buku, itu boleh saja karena sudah jelas. Namun, bagaimana jika tidak terhormat? Seperti pada dinding. Dinding adalah tempat yang makruh untuk ditaruhnya nama-nama mulia, karena sebagian ulama mengatakan bahwa takut akan rubuh dan jatuh yang akhirnya akan terinjak,” kata dia, dikutip dari channel YouTube, Al-Bahjah TV, Minggu (23/8/2020).
Namun, bila tulisan-tulisan tersebut bisa dijaga tidak rusak dan sebagainya maka lanjut Buya Yahya akan hilang hukum makruhnya. “Kalau baju dan masker hendaknya dihindari, baju tulisannya nama Allah. Biasanya dalam pencuciannya maka dalam mencucinya harus waspada, jangan campurkan dengan sesuatu yang najis,” imbuhnya.