Eramuslim – Nabi Muhammad Saw mengajarkan tentang pola tidur. Waktu yang paling baik untuk tidur adalah setelah makanan tercerna. Ada baiknya, untuk mengawali tidur dengan berbaring pada lambung kanan. Aisyah berkata bahwa Nabi Saw biasa memulai tidurnya dengan berbaring pada sisi kanan beliau dan menghadap Mekah. Jadi, posisinya seperti mayat ketika disholati dan dikubur supaya ingat kepada kematian.
Dikutip dari buku Terapi Sehat Ala Nabi karya Bisri M Djaelani, disebutkan Nabi mengingatkan bahwa tidur siang itu kurang baik karena mempengaruhi raut wajah, mengundang penyakit, dan menjadikan orang malas. Ini sekecuali pada waktu tengah hari yang sangat panas sesuai dengan sabdanya, “Tidurlah barang sedikit, karena setan tidak akan pernah tidur”. Sabdanya lagi, “Jadikanlah dirimu mudah bangun malam untuk shalat dengan tidur sejenak di siang hari”
Dengan demikian, tidur siang itu buruk apabila dilakukan terlalu lama, tetapi ada baiknya kalau dilakukan sekadarnya supaya merasa segar, bisa bekerja lagi dan untuk bangun tengah malam melakukan ibadah.
Sedangkan tidur di sore hari kurang baik. Aisyah berkata, “Barang siapa pergi tidur pada senja hari, makan dia akan gila, dan untuk itu ia hanya bisa menyalahkan dirinya sendiri. Tidur juga dilarang sesudah fajar hingga matahari terbit. Juga Nabi membenci tidur sebelum fajar dan waktu isya”.
Lalu ada baiknya sebelum tidur berwudhu terlebih dahulu. (rol)