5 Tata Cara Salat di Pesawat Terbang

3. Menghadap arah kiblat

Jika memungkinkan saat takbiratul ihram, usahakan menghadap arah kiblat. Caranya, gunakan alat navigasi di depan kursi Anda untuk mencari arah. Jika tidak paham, tanyalah ke pramugari. Meskipun pesawatnya sedang belok di tengah salat, tetap maka ikuti saja.

Dari Jabir bin Abdillah radhiyallahu anhuma bercerita,

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – يُصَلِّى عَلَى رَاحِلَتِهِ حَيْثُ تَوَجَّهَتْ ، فَإِذَا أَرَادَ الْفَرِيضَةَ نَزَلَ فَاسْتَقْبَلَ الْقِبْلَةَ

Rasulullah pernah melaksanakn salat sunnah di atas kendaraannya sesuai dengan arah kendaraannya. Namun jika ingin melaksanakan shalat fardhu, beliau turun dari kendaraan dan menghadap kiblat.” (HR. Bukhari)

4. Usahakan cari penerbangan yang tidak mengganggu salat

Jika Anda melakukan perjalanan jarak dekat seperti Jakarta-Bandung, usahakan cari jadwal penerbangan yang tidak mengganggu waktu salat. Misalnya bisa di pagi atau malam hari, yang mana di waktu tersebut tidak ada jadwal salat wajib yang tak boleh ditinggalkan.

5. Bisa jamak atau qasar

Jika perjalanan Anda jarak jauh lebih dari 90 km, gunakan keringanan dari Allah saat salat. Anda masuk dalam golongan musafir yang bisa qasar atau menjamak salat lima waktu. Cara ini justru lebih mempermudah Anda dan tidak mengurangi pahala. (Okz)