Eramuslim – Ibadah puasa yang ditunaikan pada bulan Ramadhan merupakan perkara yang wajib dilaksanakan dengan beberapa syarat antara lain: Islam, baligh, berakal dan mampu melaksanakan puasa.
Maka, puasa tidak diwajibkan kepada anak kecil (yang belum baligh), orang gila dan orang yang tidak mampu melaksanakannya. Akan tetapi ada beberapa hal yang perlu diperhatikan bagi orang yang tidak mampu melaksanakan ibadah puasa.
Sebagaimana ibadah wajib lainnya, seorang muslim apabila meninggalkan puasa Ramadhan, maka wajib baginya menqodlo (mengganti) puasa tersebut. Ketentuan mengganti ibadah puasa ini pun berbeda-beda.
Ada yang hanya wajib mengganti puasa atau membayar fidyah saja. Ada yang harus menqodlo puasa dan membayarkan fidyah. Bahkan, ada yang sampai harus membayar kafarat. Adanya perbedaan ketentuan ini tergantung pada sebab musabab yang menjadikan seorang muslim tidak mampu melaksanakan puasa.
Apa itu fidyah dan siapa saja yang wajib melunasi hutang puasa dengan membayarkan fidyah?
Dalam bahasa Arab kata Fidyah merupakan bentuk masdar dari kata dasar Fadaa yang berarti mengganti atau menebus. Secara terminologi, fidyah adalah sejumlah harta benda dalam kadar tertentu yang wajib diberikan kepada fakir miskin sebagai ganti suatu ibadah yang telah ditinggalkan.
Jumlah fidyah yang harus dibayarkan adalah sebanyak satu mud atau setara 0,6 Kg makanan pokok. Kewajiban membayar fidyah dilaksanakan setiap hari pada hari dimana seorang muslim tidak mampu melaksanakan puasa. (Fathul Mu’in)