Assalamu’alaikum wr wb. Saya mempunyai seorang anak perempuan yang saat ini menginjak masa pubertas (kelas 3 SMP), saya dan istri seringkali dibuat marah atas sikap dan perilaku anak saya yang seringkali ber SMS dengan temannya yang laki-laki dengan bahasa yang menurut saya kurang wajar bila diucapkan oleh anak seusia mereka, takutnya akan mempengaruhi proses belajarnya yang sebentar lagi akan ujian kelulusan. Hal yang saya takutkan adalah awal dari sms ini akan meningkat kepada hal-hal yang tidak kami inginkan, sudah beberapakali handphonenya saya tahan dan selang beberapa hari anak saya meminta kembali dengan janji tidak akan ber SMS seperti dulu lagi. Yang menjadi pertanyaan saya : Bagaimanakah sikap saya terhadap anak saya saat ini ? Sebelumnya saya haturkan ucapan terima kasih.
Wassalamu’alaikum wr wb
Achmad Fathoni
Jawab :
Assalammu’alaikumwarahmatullahi wabarakatuh, Bapak Toni yang dicintai Allah, Pak langsung saja pada pokok permasalahan, menurut saya anak Bapak memang lagi puber, dan anak seusia puber itu seperti layangan kalau kita tidak jaga dan tarik ulur maka dia akan terbang tinggi dan putus, ketika putus maka kita mengejarnya susah. Saran saya, perketat sajalah penanganan terhadap anak putri, dan ayah ibu harus bermain peran, ibu yang lembut, dan banyak bicara dan berkomunikasi sedangkan ayah yang tegas dan membuat peraturan.
Saya juga punya anak perempuan pak, seusia anak Bapak, dan saya juga sama seperti Bapak, lelah, tapi bila teringat sabda Rasululloh:
“Barangsiapa memiliki tiga orang putri atau tiga orang saudara putri, atau memiliki dua orang anak putri atau dua orang saudara putri, kemudian ia mendidiknya dengan baik hingga memiliki ketaqwaan kepada Allah dan akhlak yang mulia, maka dia berhak masuk surga”. (HR. Tirmidzi)
Dan jika hanya memiliki satu anak, ya… walau satu, bila di didik dengan baik maka masuk surga:
“Barangsiapa diamanati Allah seorang putri, bila mati tidak ditangisi, dan bila hidup dididik secara baik, maka dia dapat jaminan surga” (HR. Abu Dawud, Hakim dari Ibnu Abbas)
“Barangsiapa menyenangkan (memanjakan) anak perempuan, maka ibarat menangis karena takut kepada Allah. Dan barangsiapa menangis karena takut kepada Allah, maka Allah mengharamkan jasadnya masuk kedalam neraka.” (HR. Abu Ya’la, Ahmad).
Karena bila kita lalai, maka anak gadis kita akan berbekas, naudzubillahi misalnya sampai hamil, kalau laki-laki kan tidak ada bekasnya. Dan anak gadis itu rata-rata, emosinya kuat dan maunya sendiri, namun merekapun bingung apa yang terjadi dengan mereka, saran saya, Bapak tegas saja dan ibu banyak ngobrol dan usahakan banyak menasehati dengan nasehat yang tidak membosankan, nasehati terus dengan agama, dan bahkan orangtua itu wajib untuk melakukan sholat malam agar dapat doakan anaknya, saya dan suami mewajibkan diri, walau saya suka berat, namun suami yang selalu rajin. Dan dari sholat malam, itulah terkadang ada saja ilham yang timbul, dan juga ada pemberitahuan soal apa saja mengenai anak kita.
SMS atau sekarang facebook, luarbiasa menyerang anak kita, mereka ada namun seperti tiada, saya sendiri batasi anak putri saya berfacebook, hanya boleh hari rabu dan ahad,itupun maksimal satu jam dan gunakan laptop saya, dan selama berfacebook saya baca buku disampingnya, sesekali melihat dan bila dia menutupi , maka saya akan tegur, kalau tidak salah tak usah menutupi umi juga pernah remaja kok, nyantai aja lagi…
Biasanya anak saya jadi gak enak bila digitukan, lalu dikali lain, saya ceritakan kasus yang seram-seram mengenai kehamilan, pacaran dan zina, serta neraka, jadi anak saya agak paham dan semoga ALLAH menjaga anak kita. Saran saya, bapak harus ketat dalam menjaga anak dan eratkan hubungan dengan ALLAH agar semua masalah dapat diselesaikan dengan mudah, dan berharap pertolongan ALLAH.
“intansurullah yansurkum wa yusabbit aqdaamakum”
Siapa yang menolong agama Allah maka Allah akan menolong kamu dan meneguhkan kedudukan kamu.
Wassalammu’alaikum, salam untuk ibu ya pak, selamat ngobrol dengan anak Bapak.
Note : oh ya, handphone jangan belikan yang mahal pak, yang biasa saja dan anak suruh ikut rohis disekolahnya atau panggilkan guru kajian Islam seminggu sekali.