Pindah Sekolah

Anak saya perempuan umur 12 tahun, sekolah di SMPN 1 RSBI kelas 1 dulu dari SDIT prestasi rangking 2, kami beda pulau dengan anak karena anak ikut pakdenya sejak kelas 3 SD. Kemarin waktu lulus sekolah maunya kami dia pindah kesini dan sekolah dengan latar belakang agama di MTSN tetapi dia gak mau karena sudah diterima di sekolah unggulan, sampai bapaknya marah dan gak mau tahu lagi anaknya karena itu pilihan dia ya terserah aja harus dijalani. Sekarang anak saya lagi stres melalui sms dia curhat kalau gak kerasan lagi di sana katanya dia sering di fitnah teman-temannya, kakak kelasnya juga berandalan genk-genk dan guru-gurunya kalau ngajar nggak enak sehingga saat ini pelajaran tertentu dia her, dirumah dia juga difitnah sama kakaknya dan kalau bercanda sering mukul jadi kesakitan, begitulah ceritanya… Kalau dia dekat sih rasanya pingin saya kesana, selain jauh belum tentu juga bapaknya mengijinkan saya kesana karena repot adiknya disini ada 4 masih kecil-kecil dan yang masih bayi umur 1 th. Bagaimana saya harus bersikap? menuruti suami yang memberi pelajaran pada anak yang gak nurut atau menolong anak yang lagi stres dengan memindah sekolahnya?

Demikian terimakasih sebelumnya.

Endah

Jawab :

Assalammu’alaikum warahmatullah wabarakatuh, BuEndah yang dirahmati ALLOH, Bu melihat kondisi anak ibu apalagi dia anak perempuan yang dalam kondisi jiwa dan pikiran masih labil, dia memerlukan tempat curhat dan perlindungan, sebaiknya tarik saja kedekat ibu. Masukkan anak ibu sekolah sesuai dengan yang ayahnya inginkan, bukan yang dia inginkan, karena dia masih kecil dan anak perempuan usia remaja, terkadang mengikuti kawan, juga utamanya emosinya didahulukan dan terkesan maunya sendiri, jadi ibu dan ayahnya harus , (afwan) sedikit memaksa anak setelah berkomunikasi, dan tidak ada hasil dan si anak tetap mau di sekolah pilihannya, maka orangtua harus bersikap tegas.

Bila anak gadis kita sudah remaja, yang jadi pertimbangan sekolahnya bukan hanya prestasi akademik saja namun utamanya lingkungan yang baik yang mampu membentuknya menjadi pribadi muslimah yang solihah dan kita sebagai orangtua harus terus ikut dalam perkembangan hari-harinya. Bahkan bila anak remaja kita punya facebook, kita wajib mengerti internet dan menjadi kawannya.

Lalu saran saya, ibu bicara baik-baik dengan suami, “Pak, maafkanlah anak kita, dia masih kecil masih labil, janganlah perlakukan anak gadis kita seperti orang dewasa.”

Dalam hal pilihan dan menentukan sekolah sebagai jalan untuk menentukan masa depan mereka, maka, anak-anak usia remaja belum bisa melihat mana baik mana buruk .

Kebanyakan mereka mengikuti arus pertemanan dan ikuti apa yang biasanya orang-orang buat. Nah kembali pada ayahnya, sang ayah harus meraih kembali anak gadisnya, dan buat keputusan yang tegas buat masa depan anaknya, karena itu adalah amanah dan di akhirat ayah akan diminta pertanggung-jawaban terhadap semua perbuatan anak gadisnya dan keadaan sang anak.

Oh ya bu, semoga diberi kemudahan oleh ALLOH dalam urusan rumahtangga ibu, amiin.

Wassalammu’alaikum