Mam Fifi, mau tanya dong, gimana caranya bikin anak saya semangat belajar, mana mau UASBN lagi, motivasi udah, kursus bimbel udah, nilainya masih di bawah standar waktu try out kemarin. Memang sih ketika masih di sekolah yang dulu yang menerapkan ‘bahwa belajar itu menyenangkan’ anak saya nilainya bagus-bagus, baru ketika pindah ke sekolah (SDIT juga) yang dekat rumah, nilainya terus melorot. Sekarang pas udah kelas 6 dia dikelompokkan di kelas remedial, mana di pasang di mading lagi saya protes, harusnya ngga ada kelas remedial di kelas 6, adanya pengayaan. Kasian anak saya, di nilai negatif sama gurunya tanpa tabayun dulu, sedang guru itu jarang masuk untuk ngurus dirinya sendiri tapi Subhanallah putri saya tuh cuek aja dan tetap bersikap biasa aja. Benar ya mam, NILAI-NILAI masih menjadi ‘NILAI’ seberapa penting kita di mata orang. Terima kasih sebelumnya atas perhatian mam Fifi.
Inne
Jawab :
Assalammu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Mbak Inne yang dicintai ALLOH, mbak Inne lucu yaa, anak-anak selalu bikin pusing namun kita sayang, kita cemas, eh yang dicemaskan malah asyik-asyik aja gak belajar, dan menganggap itu bukan urusannya. Mbak, kayaknya kalau anak sudah kelas 6 SD, mbak harus agak tegas deh, dan katakan bahwa “kamu boleh main, tapi untuk hadapi UASBN, gak bisa main-main, nanti bisa gak naik kelas lho, sekelas sama anak-anak yang kelas 5, malu kan ?!”
“Ayo belajar!!” mbak ajak aja belajar barnegosiasi setelah magrib sampai jam 8 gitu..kalau tidak mau, ya dimarahin sekali kali boleh mbak, agar anak tahu mana yang prioritas mana yang bukan. Anak usia 11 tahun itu sudah besar lho mbak sudah ngerti kewajiban, jadi mbak agak tegas saja dan terus berkomunikasi. Cuma jangan terlalu galak dan marah-marah terus, nanti anaknya jadi gak bisa mikir ketika belajar malah stres.
Ajak anak bicara, beri pengertian terus menerus, doakan dan boleh marahi sekali sekali. Semoga sukses.
Wassalammu’alaikum