Assalamualikum Ibu Fifi. Saya seorang ibu dan saat ini sedang bekerja, saya memiliki dua orang anak, anak pertama saya berusia 3 tahun setengah, dan anak kedua saya masih berusia 7 bulan setiap hari saya bekerja dan pastinya meninggalkan dia dengan pengasuhnya, hanya saja anak saya yang pertama ini mungkin teramat aktif, dan agak sedikit nakal (masih dibatas wajar). Anak saya ini hanya takut bila saya yang marah sehingga setiap pulang kerja saya mendapat aduan tentang kenakalan anak saya. Terkadang akibat cape dan lelah bekerja saya sering kali marah (berteriak ) agar dia tidak nakal. Namun pada akhirnya anak saya sekarang berbicara sering kali berteriak, apa yang harus saya lakukan jika anak saya nakal dan saya tidak perlu berteriak, dan bagaimana tips agar saya dapat mengurus anak dengan sabar terimakasih ibu atas ketersediaan waktunya menjawab pertanyaan saya.
wassalam
Mirda
Jawab :
Assalammu’alaikum warahmatullah wabarakatuh, Bu Mirda yang dirahmati ALLOH. Bu, kalau anak-anak tidak nakal (apalagi menurut ibu batas kenakalannya masih wajar), maka bukan anak-anak namanya bu, biarkan sajalah yang penting tidak destruktif. Lagipula memang lagi masanya bu, mungkin pangasuhnya kewalahan karena harus pegang bayi juga.
Kalau saya boleh saran, anak ibu sebaiknya dimasukin sekolah saja, lalu ikutkan TPA sore nya dekat rumah, dan ibu minta gurunya untuk anak ibu dikasih pe er yang penting dia sibuk ketika dirumah, kalau sudah lelah pasti dia akan tidur lama sekali, dan bangunkan bisa lihat vcd. Minta pengasuhnya untuk pasangkan cd-cd yang bagus misal mengenai : sholat 5 waktu, alqur’an bicara, kisah nabi-nabi, tentang pelajaran bahasa Inggris, tentang animal dan discovery.
Cara lainnya ibu belikan anak ibu mainan lego, atau kertas kosong dan crayon, atau juga buku-buku cerita bergambar. Namun, memang pengasuhnya harus diberitahu juga cara-caranya, dan diajarkan juga, karena bila anak tidak ada kegiatan dia pasti akan mengganggu sang pengasuh dan si bayi.
Tentu saja pengasuh yang kesal karena mungkin terlalu lelah akan mengeluarkan unek-uneknya dan limpahkan semua kekesalannya pada ibu ketika ibu pulang kerja. Kalau saya biasanya pengasuh saya suruh laporan setelah sholat isya, agar saya bisa bernafas dan beristirahat, karena bila kita pulang kerja terus marah-marah, maka yang diingat anak adalah marahnya kita dan sebetulnya anak kan kangen sama kita. Kasihan bila sudah seharian menunggu, eh ketika ketemu malah dimarahin, jadi ibu beritahu pengasuh untuk tidak melaporkan dikala ibu baru sampai dirumah, nanti saja setelah menjelang malam.
Cara untuk menegur anak dengan tidak berteriak, mungkin dengan ibu mengingat bahwa dia (si anak) sudah menunggu dengan rindu dari pagi hari untuk bermain dengan ibu, sehingga ingatan ibu itu semoga memicu ibu untuk bersabar. Kalau mau marah tahan saja bu… kalau sudah terlalu lelah diamkan saja dia main di dekat ibu, tapi dengan catatan tidak ada barang-barang berharga dekat ibu yang bisa dibanting kalau dia kesal, misal jangan taruh laptop ditempat dia bermain dengan ibu. Jadi kosongkan saja barang dirumah dan bentang karpet.
Jangan pikirkan nakalnya ya bu, pikirkan saja kerinduannya, salam sayang dan semoga ibu sabar dan selalu sabar. Memang susah bu, tapi kalau belum berhasil, coba saja terus yaa, dan berdoa, “ya ALLOH, jadikan aku ibu yang sabar dan hilangkanlah ingatan anakku terhadap teriakan dan amarahku, selama aku belum mampu menjadi ibu yang sabar… amiin Yaa Robb.”
Wassalammu’alaikum