Melatih Anak Shalat

Assalamu’alaikum Wr. Wb., Mam Fifi yg dirahmati Alloh, perkenalkan saya Ibu Evie, memiliki 1 putri (8 th), dan 2 putra (7 th & 4 bln). Dari kecil saya usahakan untuk membiasakan ikut saya untuk sholat, alhamdulillah mereka tidak pernah menolak, tapi semakin mereka besar ternyata semakin sulit meminta mereka sholat, terutama yang perempuan. Seingat saya, sudah sering saya beri pemahaman -yang menurut saya betul- tentang sholat kepada mereka. Selama ini kalau tidak diingatkan, tidak ada kesadaran diri untuk sholat, kalaupun sudah disuruh harus berulang kali. Yang paling sulit adalah sholat subuh, karena sulit dibangunkan saat subuh. Pertanyaan saya, bagaimana ya mam, cara yang cukup efektif sehingga ada kesadaran untuk berlatih sholat 5 waktu sedari sebelum akil baligh. Yang kedua, bagaimana menghadapi anak-anak yang akan beranjak remaja, karena saya perhatikan anak-anak SD saja tingkahnya seperti anak remaja, mohon saran agar bisa menjadi ibu yang sekaligus teman untuk mereka curhat. Demikian, jazakillah khairan katsiran sebelumnya.

Evie

Jawab :

Assalammu’alaikum, bu Evie yang dirahmati ALLOH dengan seluruh ridhoNya,

1) Untuk masalah sholat memang begitu bu, sampai SMP harus dibiasakan dan dipanggil-panggil, memang yang terpenting habit (kebiasaan saja dahulu), sebaiknya masuk sekolah SDIT bu, agar sholatnya lebih terarah, dan gurunya biasanya lebih perhatian untuk ingatkan sholat. Masalah pemahaman sholat sampaikan dengan bentuk cerita yang heboh dan hukuman bagi orang yang tidak sholat dengan gaya menakuti, misalnya Hii, kalau tidak sholat kan bla bla bla…jangan bosan bu lakukan terus sudah sifat manusia untuk lalai dan lupa.

2) Untuk remaja, saya tidak punya pikiran lain kecualipersenjatai mereka dengan agama dan komunikasi intens dengan ayah atau ibu baik bila keduanya, juga mainkan peranan ayah yang tegas , danibu yang mengayomi, karena bila keduanya tegas, maka anak ibu akan mencari komunikasi dengan yang lain selain orangtuanya dan itu sangat berbahaya. Yang kedua bu, handphone atau blackberry dan semacamnya, jangan dikasih (saya kasih bu, dan saya menyesal, lalu saya tarik kembali dengan tegas dan sekarang kalau mau berhandphone mereka pinjam saja punya saya sehingga terbatas pemakaiannya) kalau tidak bu, mereka akan punya dunia sendiri, walau dirinya ada dekat kita tapi hatinya ada diluar sana, yang terakhir facebook, ibu ikut sebagai kawannya di facebook dan ibu bolehkan dia berfacebook tapi dengan syarat : orangtua tahu passwordnya, hanya satu jam selama tiga hari, dan usahakan selalu menjadi kawan setianya dalam berkomunikasi. Saran terakhir masukkan kesekolah SMPIT yang fullday school dan atau masukkan ke pesantren putri. Semoga berhasil, jujur bu, sayapun ngeri melihat anak remaja sekarang dan kerusakan dasyat yang tengah menyerang anak remaja kita. Berdoa bersama ya bu, untuk remaja-remaja kita. Wassalammu’alaikum.