Malas Belajar Pelajaran Sekolah

Saya memiliki 3 orang anak. Anak ke-1 laki-laki kelas 5 selalu Rangking I, anak ke-2 perempuan kelas 4 rangking 4 dan anak ke-3 perempuan 3,5 Th. kami tinggal di Desa. Yang menjadi masalah anak kami tidak mau membaca buku pelajaran dan mengerjakan PR kalau tidak kami suruh atau ingatkan khususnya anak yang ke-1 . Padahal dia tidak bisa melihat buku/majalah/koran yang baru dilihatnya tergeletak. Artinya dia sangat senang membaca komik/buku/majalah/koran apapun setiap saat ada yang belum dibacanya (gila baca). sebagai contoh dia bisa baca novel laskar pelangi dari pulang sekolah sampai malam sebelum tidur berturut-turut hanya diselingi mandi dan makan. untuk urusan mandi kami harus membentak (setelah perintah secara halus 2-3 kali), karena kalau tidak kami awasi dia bisa lebih tertarik membaca dulu (apapun) dalam keadaan telanjang sebelum mandi atau sesudah mandi sebelum pakai baju. Cara halus sampai cubitan sudah kami terapkan ke dia. Dialog pun sudah kami lakukan. Seolah dia tidak ingat semua nasehat kami. Dan dia tidak terlalu peduli dengan peraturan. Terus terang kami tidak ingin menyakiti anak terus menerus (mencubit, membentak). Bagaimana bu solusinya.

Yatmiati

Jawab :

Assalammu’alaikum warahmatullah wabarakatuh, Bu Yatmiati yang dicintai ALLOH, bu, sudahlah saya rasa kita kurangi saja semua yang kita inginkan pada anak, karena anak-anak akan menjadi kebal bila kita marah-marah terus dan apalagi mencubit, dan kitapun sebagai ibu menjadi sosok yang galak dan kitapun manjadi menyesal dan merasa berdosa bila malam tiba.

Saya punya prinsip, seringkali kita tidak bersyukur dan ingin lebih, lebih dan lebih pada anak kita padahal sewaktu masih kecilpun kita sendiri tidak sehebat mereka dalam hal prestasi, apalagi subhanalloh anak ibu cerdas.

Semua yang anak ibu lakukan sangat positif dan sifat gila baca akan menjadikan anak ibu sangat kreatif dan sangat terasa nanti ketika sudah dewasa.

Saran saya, sebaiknya buku disimpan dahulu, semua buku dan koran disimpan, lalu bila nampak dia rungsing, ibu ajak anak ibu buat perjanjian, boleh baca apa saja bahkan ibu berikan buku yang bagus asalkan kamu sudah buat PR dan mandi. Setelah itu kamu boleh baca apa saja.

Ya bu, membaca jauh lebih baik daripada menonton televisi, anak saya tidak saya belikan TV, memang akibatnya ketika keluar rumah di rumah kakeknya dia asyik nonton TV, namun saya biarkan saja, toh hari libur. Lalu sebagai alternatifnya saya taruh mainan lego, buku latihan kerja dan buku cerita dimana-mana. Memang jadi malas mandi, nah ketika asyik, saya tegur dua tiga kali, tapi saya usahakan tidak marah, maka saya ambil bukunya dan saya katakan bahwa : “No books today.!”, if you are not following my rules, take a bath now,“nah setelah mandi, sholat, makan malam baru saya kasih buku, itupun dengan perjanjian hanya satu jam saja dan kemudian gosok gigi, dan tidur.

Ketika tidur, itulah anak-anak kita ajak bicara dan bercerita sampai dia menyerap semua yang kita katakan, pada umumnya anak-anak itu mau kok bu menuruti kata-kata kita, tapi kalau lagi asyik memang susah. Dan bu, kalau ibu teriak-teriak, maka nanti anak kita juga akan berteriak-teriak pada siapa saja yang ditemuinya. wallohu’alam. semoga kita menjadi ibu yang sabar, memang berat bu, namun kita harus terus berusaha, saling mendukung ya bu, alhamdulillah saya setelah 2 tahun berjuang, berhasil untuk sedikit marah pada anak dan marah pada hal yang perlu-perlu saja. Semoga ALLOH mengampuni kita, orangtua yang harus belajar menjadi orangtua sebelum dikaruniai amanah sebagai orangtua.

Wassalammu’alaikum