Impian Membangun Sekolah Islam

Assalamu’alaikum Wr. Wb.,

Mam Fifi yang semoga dirahmati Allah SWT, saya seorang ibu rumah tangga (24 thn), belum dikaruniai anak, mempunyai impian membangun Sekolah Islam, entah dengan formatnya SDIT, SMPIT ataupun boarding school. Setelah saya baca-baca artikel mbak Fifi, saya semakin termotivasi. Kemudian saya lanjutkan dengan mencari-cari informasi-informasi yang terkait dengan pendidikan ataupun sekolah, maklum saya bukan Sarjana jurusan Ilmu Pendidikan. Alhamdulillah ilmu saya sedikit bertambah tentang pendidikan, dan saya sedang mengumpulkan materi-materi bahan mengajar dari internet, walaupun baru sedikit yang saya dapat. Tapi setelah mendapatkan bahan-bahan itu, saya sendiri bingung harus memulai dari mana membuat konsepnya. Kadang saya juga berfikir untuk bekerja sebagai guru di sebuah sekolah Islam, supaya saya punya pengalaman terkait hal ini (apakah ini perlu?). Yang ingin saya tanyakan, apa yang harus saya lakukan untuk meraih impian saya itu? dan bagaimana kiat-kiatnya supaya tetap istiqomah untuk mewujudkan impian itu? yang perlu mam Fifi ketahui juga, saat ini saya juga suka kedatangan anak-anak preschool (2-3 org) untuk belajar membaca iqro setiap hari dari jam 9-10 pagi, dan anak-anak SD mengaji di rumah setiap ba’da maghrib-isya. selain itu di daerah asal kelahiran saya, org tua saya mengurus sekolah TKA/TPA yg belum dikelola secara optimal.

Wassalam

Nisa

Jawaban :

Assalammu’alaikum Wr.Wb,

Ibu nisa yang berhati lembut, ibu cita-cita ibu sederhana namun berefek besar pada peradaban dunia, semoga berhasil ya bu. Langsung saja saya pada langkah-langkah apa yang sebaiknya kita lakukan bila ingin membuat sebuah sekolah, berdasarkan data-data dari Ibu mungkin saya akan membantu dengan memberi saran sebagai berikut :

  1. Ibu sebaiknya melamar menjadi guru disebuah sekolah formal yang belajar dari pagi hingga siang atau sore hari. Maksud saya sekolah formal yang ibu menjadi guru penuh dan mengikuti perkembangan sekolah yang dimaksud dari awal sampai akhir, paling kurang harus satu tahun, lalu bila ibu ingin membuka TKIT,maka ibu harus melamar di TKIT, kalau tidak berpengalaman menjadi guru rasanya susah bu membuat sebuah sekolah, karena kita harus punya bayangan yang jelas terhadap berbagai aspek, seperti situasi di kelas, jumlah murid yang mampu ditangani oleh seorang guru, tipe murid, komunikasi dengan orangtua murid, jenis pelajaran, lama waktu mengajar dan lain-lain.
  2. Pendapat saya sekolah yang baik dan guru yang baik sebaiknya adalah seorang ibu, karena dia memiliki cinta dan merasakan kasih sayang kepada anak sendiri, nah ibu sudah bagus dengan adanya keponakan yang ibu ajarkan maka sudah terasa ada kasih sayang didalamnya dan itulah modal utama dalam membuat sekolah, rasa cinta dan kasih sayang pada anak anak, serta pengalaman mengajar.

Dengan memiliki pengalaman maka ibu dapat membuat peraturan yang ibu inginkan pada guru-guru yang akan mengajr disekolah ibu, begitu juga dengan hak dan kewajiban yang harus dilakukan oleh seorang guru.

setelah itu, ibusejenak merenung atau bermimpi, sosok anak seperti apa yang nantinya akan terlahir dari sekolah ibu, misal : ibu mau membuat SMPIT,maka ibu menghayalkan anak SMP seperti apa yang ibu inginkan? yang soleh, yang pakai peci, yang salam kepada orangtua, yang bisa beladiri, yang mandiri, yang pandai matematika, yang pandai berdebat, yang mampu menguasai bahasa inggris, yang mampu berdebat dalam bahasa arab, yang mampu gunakan komputer atau laptop, yang tidak berpacaran, yang hafal alqur’an at least 3 juzu dalam 3 tahun, nah berdasarkan mimpi kita itulah (saya menyukai mimpi, mimpi yang terukur, bukan mimpi yang melangit dan susah dijangkau) ibu dapat membuat konsep terhadap sekolah yang diinginkan dan laksanakanlah serta siapkanlah perangkat-perangkatnya. Lalu yang penting juga harus ada modal walaupun sedikit, paling tidak untuk membiayai gaji guru setahun ke depan, kalau mau murah saya juga mengajar sendiri ketika tahun pertama sekolah berdiri agar merasakan kelebihan dan kekurangan yang dialami para guru, dan sebagai yang memiliki dan mengerti konsep sekolah yang kita dirikan maka kita wajib untuk ‘cerewet’, memperhatikan kondisi anak dan guru jangan sampai si anak dan guru keberatan memikul beban dan tidak realistis, juga terus mencari bentuk konsep yang pas, dan tidak lupa kita harus mahir mengkomunikasikan konsep sekolah yang akan kita buat kepada parents yang mendaftarkan anaknya, dan jadikan mereka partner yang kita harapkan menjadi pendukung utama untuk sekolah kita.

Apabila ibu berkenan alangkah baiknya ibu mulai saja dari TK/TPA yang ada dirumah orangtua ibu, selain sayang bila tidak dikelola dengan baik, dan sudah ada sarana prasarana yang tersedia tanpa ibu perlu keluar tenaga banyak untuk kumpulkan murid siapkan bangunan dan lain lain. Hal lain yang terpenting, banyak membaca buku-buku pendidikan dan berdiskusi dengan para ibu dan guru, mengenai pendidikan dan psikologi anak, selain itu ada satu lagi yang paling penting dari yang terpenting adalah : ibadah yang khusyuk, berdoa slalu dan sering membaca al quran,agar ilham dan ide kita melahirkan generasi qurani selalu ada dalam jalan dan rel yang lurus yang diridhoi ALLOH, selain akan diberikan ilham untuk menjawab dan mengatasi berbagai macam persoalan, kalau boleh curhat ya bu, dengan siswa mencapai 1500 dan guru mencapai 180 orang di jisc,maka kalau tidak berdekatan dengan ALLOH, kami tidak kuat. Dan sesungguhnya hanya kepada ALLOH-lah kami memohon pertolongan. Semoga ibu tetap istiqomah dalam jalan yang lurus dalam hal apapun, amin.

salam education, semoga bangsa ini besar dengan orang orang kecil seperti kita yang memiliki mimpi besar, amin.

Wassalam.