Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuhu.
Mam Fifi yang mudah-mudahan dirahmati Allah, Putri saya sekarang duduk di kelas IV SDIT, untuk prestasi sekolah Alhamdulillah putri kami menduduki ranking 1. Paralel, yang menjadi persoalan adalah masalah pergaulan putri kami dengan teman-temannya, dimana putri kami hanya mau berteman dengan satu orang saja yang dianggap paling cocok dengannya. Dan hal ini terjadi sejak putri kami duduk dikelas I dia punya teman yang akrab hanya seorang selama 2 tahun, begitupun setelah kenaikan ke kelas 3 dan ke kelas 4, dia hanya mau berteman dengan seorang saja.
Arief Riadi –
Jawab :
Walaykumsalam Warahmatullahi Wabarakatuh,Pak Arief yang dirahmati Allah, subhanallah begitu besar perhatian bapak pada anak putri bapak, semoga figure ayah yang baik dan melindungi yang melekat akan membuat dampak kebaikan pada anak putri bapak.
Kalau boleh saya simpulkan, anak bapak menerima pola asuh dan keadaan (lingkungan) yang diusahakan untuk mendapat yang terbaik, dengan ambisinya yang diarahkan tentu saja, sehingga prestasi juara satu tidak pernah tinggal. Biasanya seseorang yang memiliki kelebihan seperti itu cenderung memiliki juga jiwa perfectionist, semua maunya yang sempurna, dan ingin dalam keadaan comfort zone, sehinga wajar bila anak putri bapak hanya mau bersahabat akrab dengan satu orang saja. Yang penting minta tolong pada gurunya untuk anak bapak lebih mampu bersosialisasi dengan siapa saja. Misalnya di sekolah, bila ada acara menginap atau mabit di bulan ramadhan, atau acara outbond, atau outing luar sekolah, atau kegiatan kelompok, dan semacamnya putri bapak di pisahkan dengan sahabat karibnya itu agar dia ‘terpaksa’ main dengan yang lain.
Sepanjang anak bapak mau main dan bisa berinteraksi dengan yang lain, tetapi hanya akrab dengan satu orang saja, saya rasa tidak masalah pak. Karena memang anak perempuan terkadang hanya memiliki satu saja kawan terbaik, dan tiga atau empat kawan lainnya yang biasa saja. Ia akan mencari kawan yang lain bila sudah besar nanti, dan hal itu saya rasa tidak akan mengganggu perkembangan jiwanya , sejalan dengan akan masuknya anak bapak ke usia pubertas (akil baligh), maka rasa eksplorasi dan keinginan untuk selalu mendapatkan banyak kawan dapat terpenuhi juga.
Kalau bisa anak bapak selain disekolah ikutkan juga dalam les atau ekskul lainnya. Untuk SMP nanti bisa dilibatkan dalam ekskul pramuka, basket dan lain-lain. Jika memungkinkan dengan kawan akrabnya yang sekarang jangan satu sekolah lagi. Atau bisa juga meminta bantuan gurunya bila naik kelas, ada pertukaran siswa yang akan dinaikkan ke kelas berikutnya, anak bapak jangan disatukan dengan kawan akrabnya agar dia memiliki lebih banyak kawan.
Semoga semua baik baik saja, pak, nanti kalau sudah remaja, bapak akan melihat bahwa memiliki kawan yang sedikit namun baik semua itu akan sangat menjaga anak gadis kita daripada kawannya banyak namun nakal.
Salam sayang untuk ananda dan istri, di rumah.
Note: kalau sudah remaja, usahakan kawan terdekat adalah istri bapak, selain kawan seusianya tentunya.