Assalamu’alaikum wr.wb. Bu fifi yang baik dan di rahmati Allah, saya punya ponakan baru kelas III SD, kegemaran dia sekarang suka sekali OL di FB walau usianya belum cukup tapi waktu mendaftar ditambahin. Setiap pulang sekolah selalu lari ke warnet untuk FB-an (di rumah gak punya komputer), sehingga lalai belajar lalai mengaji, ibunya sudah menasehatinya segala rupa tapi dia tetap aja dengan kegiatannya itu, sampai-sampai ada ancaman yang membuat dia janji mau berhenti tapi begitu ibunya kerja, dia asik lagi dengan Fb-nya. saya sebagai uwaknya mencoba telepon dan menasehatinya juga karena dengan saya dia agak sungkan dan jika menginap di rumah banyak peraturan yang saya berikan seperti memakai jilbab, berkata sopan dll. Apakah cara saya sudah betul atau bunda fifi punya solusi lain, syukron atas bantuannya.
Ratna Agustina
Jawab :
Assalammu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh, Mbak Ratna yang baik hati, subhanalloh, mbak waktu anak saya membaca surat dari mbak, katanya enak banget ya mi, dapat uwak seperti ini, perhatian pada keponakannya. Oh ya, kadang kalau problemnya umum dan menjadi masalah banyak arang, saya sukaajak anak saya membaca dan menyelesaikan masalah menurut sisi pandang mereka sebagai seorang anak, juga sebagai kakak sehinga mudah-mudahan jawabannya akan menjadi jawaban yang cukup ihsan baik bagi mbak/ibu juga baik bagi si anak.
Soal FB, memang kita musti tegas, saya saja agak kesal dengan sang pembuat FB, sehingga membuat hampir semua orang, ada dirinya di tempat itu, tapi tidak ada jiwanya, karena pikirannya kemana-mana, dan terpusat pada apa yang menjadi pembicaraan orang-orang di FB. Saran saya, ajak ibunya bicara dan kekuasaan penuh ada di ibunya, jangan kasih uang jajan, dan ajak anaknya ber FB hanyalah seminggu sekali, kalau belum bisa paling tidak seminggu 2 kali, dan itupun ketika ibunya ada di rumah, kalau tidak dicegah dari sekarang, maka anak-anak kita akan kecanduan dan jadi buruk pelajaran, akhlak dan juga malas sholat bu, serta tidak bertambah ilmunya. Buat saya anak-anak yang ber FB, sangat wasting time dan itu bukan ciri-ciri orang mukmin, dalam surah al mukminun dijelaskan bahwa salah satu sifat orang mukmin adalah meninggalkan pekerjaan yang sia-sia, dan FB bila dilakukan terlalu sering itu merupakan pekerjaan yang sia-sia. Anak saya alhamdulillah tadinya gila FB juga, namun semua akses kemudian saya tutup, dan sesekali mungkin hanya 2 atau 3 kali dalam seminggu boleh ber-FB, paling lama 2 jam, tapi adakalanya dua minggu tidak ber FB samasekali, dan adakalanya,lebih dari 2 jam dia ber FB, lama-lama, dia ketika saya tawarin ber-FB, kayaknya malas juga, dan sekarang alhamdulillah tidak kecanduan, dan bisa mengatur waktu. Kalau mau ber-FB, kalau tidak pun dia santai saja.
Namun kalau kita diamkan, maka percayalah pada saya, anak-anak kita akan menjadi lemot, malas, sholat seadanya, akhlakpun buruk, tidak dengar orangtua, sering melamun dan pikirannya macam-macam, tidak focus. Akh… lama-lama dia akan menjadi oranglain yang sosoknya ada dirumah kita, namun pikirannya entah melayang kemana, hentikan saja bu, dan tegaskan, buat punishment bila melanggar, sediakan makanan dan minuman yang cukup dirumah, dan jangan kasih uang jajan, kalau mau sekolah bawa makanan atau pesan catering saja bila tak bisa bayar ke penjaga warung di sekolah, agar anak tidak punya uang untuk ke warnet. Harus tegas ya, mbak Ratna, semoga belum terlambat ketika email ini sampai ke mbak Ratna, salam buat saudara mbak, harus tegas juga bila anak-anak ingin berhasil, wassalammu’alaikum.