English Conversation

Saya seorang guru privat Bahasa Inggris, yang ingin saya tanyakan adalah bagaimana cara membiasakan anak dalam english conversation? apakah saya harus menanyakan sesuatu dengan menggunakan Bahasa Inggris yang kemudian saya translate dalam Bahasa Indonesia? atau bagaimana?

Mohon saran dari ibu, saya ucapkan terima kasih

Ticka

Jawab :

Assalammu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, dear Ticka that Allah beloved, Ticka…untuk membuat anak-anak mampu berbahasa Inggris, sangat sulit, tidak mudah apalagi bila lingkungan tidak mendukung, dan di negeri kita semua keadaan tidak atau kurang mendukung, dan diperlukan perombakan besar-besaran untuk membuat anak-anak mampu actively in english, karena sudah fitrah anak-anak akan menggunakan mother tongue sebagai bahasa utama dan bahasa mudahnya. Hanya saja untuk melatih mereka bicara yaa dengan sering diulang-ulang, lalu mereka mengikuti, itupun terbatas, apalagi kamu les privat kan yang waktunya terlimit hanya 3 kali seminggu, itupun paling lama hanya 1,5 jam per pertemuan.

Sementara dengan limited time yang kamu miliki ajarkanlah dengan cara menghafalkan percakapan sederhana dan diulang-ulang. Dan usahakan menggunakan sentences sederhana yang sering kamu ulang, namun tidak usah ditranslate, contohnya : ‘open your book,please’ itu kamu lakukan ketika kamu minta anak muridmu membuka bukunya.

Atau yang simple lagi, misalnya: “do you understand..?” atau “ have you finished?” yaa sedikit sedikit sich bisa yaa, namun untuk praktis, jujur saja agak sulit dengan limited time seperti yang kamu miliki sebagai guru privat, mungkin agak lebih efektif bila sekolahnya berbahasa Inggris aktif, dan ada native speakernya, itupun anak akan menggunakan bahasa Inggris hanya dengan sang guru atau sang native, kalau dengan kawan atau orangtuanya pasti kembali lagi ke bahasa ibu, di seluruh dunia seperti itu.

Kecuali bila anak dimasukkan ke sebuah sekolah international yang pengajarnya 80 % native speaker, dan guru lokal semuanya berbahasa inggris dan tidak ada pelajaran diknasnya dengan biaya masuknya puluhan juta, Jadi santai saja bu, tidak usah terlalu terobsesi anak akan bisa conversation in english, sekali lagi saya tekankan : ‘apalagi dengan hanya2 atau 3 kali pertemuan satu jam per minggu, biar dipanggilkan orang bule juga tidak akan bisa, maaf ya bu…ini berdasarkan penelitian, pengalaman dan observasi saya sebagai penggagas sekolah Islam International.

Terus bagaimana agar anak bisa berbahasa inggris? Yaa, anak ibu saja nanti deh, ketika dia lahir, ibunya saja yang cas cis cus berbahasa inggris, biar suami ibu yang berbahasa jawa, murah tak perlu bayar mahal, yang penting komitment. Anak ibu akan keren nantinya, bisa bahasa jawa dari bapaknya, bahasa inggris dari ibunya, bahasa Indonesia dari lingkungan sekitarnya dan bahasa arab dari sekolahnya.

Jadi kalau orangtua murid ibu ada yang menuntut anaknya bisa berbahasa inggris aktif hanya dengankursus 2 atau 3 kali seminggu, ibu jawab saja; “kata mam fifi, di eramuslim, tidak bisa bu, anaknya bawa saja ke australia, 3 tahun, insya Allah bisa, tapi ketika pulang ibu dan ayahnya ajak bicara terus dalam bahasa inggris, kalau tidak setengah tahun juga lupa lagi, dan terbata-bata.”

Anak saya 5 tahun di Australia bu, setelah 4 tahun di Indonesia, hilang tanpa bekas, dan terbata-bata seperti baru belajar lagi, hatta disekolahnya hampir semua guru berbahasa Inggris, paling bisa bicara kalau presentasi depan kelas atau ketika ada native speaker yang bertanya atau ketika ketemu orang bule bisalah berbahasa inggris, tapi untuk dia ngobrol kemana-mana dengan bahasa Inggris , nonsense laah, wong bahasa Inggris adalah bahasa ke 5 di negara kita, yang pertama bahasa ibu/daerah, kedua bahasa Indonesia, ketiga bahasa tempat tinggalnya, keempat bahasa pergaulannya (bahasa yang digunakan remaja misalnya; okem, bokap, nyo, btw, yauww, gitchu lhoo, dan lain lain) baru ke 5 bahasa Inggris sedikit sedikit.

Jadi hatta anak sayapun lahir diluar negeri dan tinggal 5 tahun diluar negeri dan sering ketemu orang bule, tetap saja bahasa Inggrisnya tidak begitu lancar selama masih tinggal di indonesia, karena jujur saya sebagai ibunya malas berbahasa Inggris di rumah, susah ngomelinnya..he..hee..

Ok bu, jadi kesimpulannya ajar saja yang dasar-dasar grammar untuk buat tulisan tidak salah, lalu hafalkan saja beberapa conversation sedehana, setelah itu, yaa belajar saja ikutin buku deh, waktu hanya 2 atau 3 jam saja seminggu, nothing you can do..Insya Allah luruskan niat, ibu mengajar karena Allah, apapun ilmunya. Maaf kalau saran saya kurang berkenan.

Wassalammu’alaikum.