Cara Menghilangkan Ketergantungan Anak Pada TV

Saya mempunyai anak yang berusia 4 tahun 3 bulan, karena saya dan istri saya sama-sama kerja, sehingga saya titipkan anak saya pada nenek, tapi saya pantau selama 1 tahun ini kegiatannya di depan televisidari pagi higga sore. Saya guru di sebuah SMU yang pulang pukul 2 siang, sedang istri saya karyawan pabrik yang pulangnya pukul 4 sore. Mohon solusinya agar ketergantungan pada televisi bisa berkurang? Atas perhatiannya saya ucapakan terima kasih.

Muslih

Jawaban :

Assalammu’alaikum Wr. Wb.,

Bapak Muslih yang dilindungi ALLOH, Alhamdulillah bapak sangat cepat ‘aware’ pada bahaya yang menimpa pada anak anak kita. Bapak baca tidak artikel saya yang menggambarkan ibu kedua, artikel itu lahir ketika saya mendapati anak saya memegang erat remote controlnya sementara dia tertidur lelap dan dihadapannya televisi menyala dengan cerahnya. Hati saya sangat miris dan sejak saat itu, televisi saya sumbangkan ke sekolah, dan hanya dipakai bila ada pemutaran film dan kisah nabi. Sebagai gantinya saya penuhi kamarnya dengan buku cerita, kertas-kertas gambar, mainan balok-balok, serta saya ajari dia main sepeda. Untuk kasus Bapak, memang nenek tidak salah, karena nenek tentu saja lelah bila mengurus cucu terus menerus, jangankan nenek yang sudah tua, pembantu atau baby sitterpun seringkali menyerahkan anak asuhannya pada televisi agar anak tersebut tenang dan tidak kemana-mana.

Saran saya, anak bapak pada pagi hari sekolahkan saja pak, di playgroup atau TKIT terdekat (mengingat umurnya sudah 4 tahun lebih kan ?!) lalu diskusikan dengan gurunya untuk memberinya Pe eR (agar di rumah ada pekerjaan yang bisa dia kerjakan untuk mengisi waktunya). Kalau ada ekskul ikutkan saja ekskul sehingga waktunya habis dengan kegiatan disekolah paling tidak pukul 12 dia sudah pulang dan tentu saja inginnya beristirahat dan tidur sampai pukul 15.00 (di sekolah kami di JISc, anak TK pulang pukul 12.30), sehingga waktu menonton televisi sedikit. Di JISc kami bahkan adakan lembar muttaba’ah -apakah anak menonton tivi terlalu banyak- yang dijawab sendiri oleh si anak. Setelah bangun dari istirahat siang itu bolehlah dia menyetel televisi, tapi pesankan nenek atau khadimat (pembantu rumah) untuk setelkan film yang bapak sudah masukkan cdnya di vcd, film nabi-nabi, kisah perjuangan al fateh, masa kecil hasan al banna dll. Kemudian sekitar pukul 4 sore selepas sholat ashar dan mandi, anak bapak antarkan ke TPA, ketika dia di TPA, bapak bisa beristirahat kan. Ketika pulang dari TPA bapak adakan waktu ngobrol-ngobrol santai dengan anak bapak, dan masukkanlah fikrah agar anak bapak nantinya akan menolak yang buruk tidak hanya televisi, karena sudah ada fikrah yang baik , yang tertanam dalam dirinya hasil daripada bincang bincang dengan ayahnya setiap sore. Wah akan jadi memorable time (saat-saat yang tidak akan terlupakan) tuh pak, Insya ALLOH berhasil SEMANGAT pak..!!

Wassalammu’alaikum.