Assalamu’alaikum bu,bagaimana menghadapi anak yang maunya kita marahin terus , kalo saya baru bicara pelan-pelan atau baik-baik dia tidak langgsung mau dendar, tapi kalau sanya udah bicara dengan volume suara yang keras atau teriak-teriak si anak baru mau menuruti apa yang saya bilang. Begitu juga dengan belajarnya bu,kalo saya ajarin dia denga lemah lembut sepertinya dia malah maunya bermanja-manja sepertinya dia berfikir saat itu saya tidak sedang serius, jadinya dia belajarnyapun malas-malasan. Jadi saya harus bagai mana bu?
Eli
Jawab :
Assalammu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, bu Eli yang dirahmati Allah, sayang ibu tidak mencantumkan anak ibu umur berapa ya, jadi saran saya begini saja ya bu..mudah-mudahan tepat dengan keadaan yang berlaku di keluarga ibu.
Ibu pernah baca kan sebuah puisi atau tulisan dari seorang pujangga, jujur saya lupa bentuk tulisannya dan pengarangnya, tapi kalau tak salah seperti ini, anak jadi pemarah bila kita marahi, anak jadi penyayang bila kita sayang, anak jadi apapun tergantung bagaimana pola asuh kita.
Saran saya kepada semua orangtua diseluruh dunia ini, jangan marah pada anaknya, kecuali sangat terpaksa, jangan mudah marah pada anak..please, karena keseharian sikap kita akan sangat mempengaruhi sikap dan akhlak anak kita.
Bila ibu membentak, maka dia baru mau dengar, jadi dalam mindset berfikirnya dia, bahwa aku akan melaksanakan bila dibentak dulu, bila ibu belum membentak, belum marah..yaa, nanti saja dulu..toh ibu belummarah ini.. dan efeknya ya tadi, ketika ibu lembut lembut, dia merasa ibu tidak marah sehingga tidak ada pressure dalam dirinya untuk bersegera.
Saran saya memang sebaiknya ibu berkata biasa saja tidak marah dan tidak lembut dan ajak anak bicara baik-baik, dan bila dia tidak mau mendengar, ibu katakan bahwa ibu tidak bicara apapun padanya karena dia tidak mendengar bila ibu bicara, dan ibupun juga tidak mau mendengar bila dia bicara.
Tapi ibu sebaiknya betul-betul komitment dengan apa yang ibu lakukan, jadi bila dia tidak mendengarkan kata-kata ibu yang disampaikan dengan nada biasa saja, maka ibu katakan, ok ya..ibu akan diam saja dan tidak bicara lagi padamu (ibu janjian juga dengan suami ibu agar, suami ibu kemudian menasehati si anak). Lalu ketika anak ibu tanya macam-macam, minta ini itu, ibu diam saja, dan pura-pura tidak mendengar, sampai anak berteriak dan menangispun ibu diam saja, nah ketika itulah ayah akan masuk dan menasehati si anak, “nah..bagaimana rasanya ketika ibu bicara kamu tidak mau mendengarkan bahkan musti menunggu ibu teriak-teriak baru mendengar, jadi mau dengar tidak kalau ibu panggil, ayo minta maaf pada ibu dan berjanji untuk segera datang bila ibu memanggil kamu.”
Semoga langkah ini berhasil dan ibu ingat…jangan marah lagi, nanti anak ibu memudah-mudahkan lagi..yaa maklum anak-anak bu, pasti cepat lupa, jadi ibu ketika dia tidak dengar lagi..ibu diam lagi ya agak lama dan lebih serius…semoga berhasil..sillLL..amiin.
Wassalammu’alaikum.