Assalamualaikum, Saya muslimah yang sudah bekerja pada perusahaan multinasional lebih dari 23th dan mencoba untuk buka kursus bhs. Inggris dirumah di Jatibening dan sudah berjalan 1tahun lebih. Biaya 1 bulan 80rb/2x/minggu SMP/SMA/Mahasiswa SD 40rb/minggu 1X. Saya pakai satu kamar dirumah untuk dijadikan kelas yang nyaman, alhamdullilah tercapai, kelompok ini rencananya akan saya daftarkan untuk menjadi lembaga supaya saya dapat cetak ijazah. Yang kadang-kadang membuat saya putus asa kok mereka ngak pernah bayaran tepat waktu sehingga income saya tidak jelas dalam 1 bulan walaupun murid sudah 25 orang. Kadang-kadang membuat saya putus asa, padahal saya berniat professional dengan mengikuti pendidikan calon guru di Sampoerna Foundation supaya kualitas meningkat. Pertanyaan:
1. Bagaimana manajemen kursus yanga baik ?!
2. Bisakah biaya kursus saya diminta dimuka dengan tegas dan jelas ?
3. Bagaimana supaya spirit mengajar tidak turun, padahal nilai anak-anak disekolah semua Alhamdullilah meningkat.
Terima kasih untuk jawaban sebelumnya.
Wassalam.
Lela Keumalawati
Jawab :
Assalammu’alaykum Wr. Wb., Mbak Lela yang semangat dan selalu berusaha. Pertamakali yang ingin saya gambarkan adalah jangan patah semangat dulu, dan keinginan mbak sejak muda membuka usaha sudah sangat bagus. Namun, kendala bila kita tidak profesional adalah sulit membuat para ‘customer’ sedia membayar apa yang menjadi kewajibannya. Apalagi bila kursus diadakan di rumah, mbak akan mendapatkan kesulitan yang terus-menerus, karena akan timbul permasalahan seperti tidak lancarnya pembayaran administrasi.
Anak-anak yang rajin hadir dan nilai ulangan mereka yang bagus membuat kita menjadi semangat sehingga lama-lama timbul kecintaan terhadap anak-anak. Akan tetapi disisi lain kesadaran orangtua untuk menghargai jerih payah Mbak Lela dengan melunasi administrasi sangat kurang.
Seringkali bahkan setelah selesai pembelajaran, anak-anak tidak masuk lagi dan juga tidak melunasi pembayaran. Tetapi bila mbak minta pembayaran di awal, memang nampaknya tidak enak, dan kesannya tergesa-gesa, dan mungkin menimbulkan ketidak nyamanan bagi orangtua murid.
Namun, bila mbak berani menanggung resiko tidak banyak yang mendaftar, maka saran saya teruskan saja, karena bila ada anak yang tidak melunasi pembayaran satu atau dua orang, nanti lama-lama akan diikuti oleh yang lain. Hal ini akan membuat mbak manjadi semakin tidak nyaman dan proses mengajar pun menjadi kurang maksimal. Saran saya sebaiknya diawal mbak membuat peraturan yang wajib diketahui orangtua dan berlakukan saja pembayaran di awal, serta tentukan limited timenya maksimal tanggal 5 setiap bulan misalnya.
Selain itu, berlakukan juga ujian setiap bulan, bila belum membayar, maka sang anak tidak diperbolehkan mengikuti ujian. Memang nampaknya terdengar kejam, tetapi seringkali orangtua murid tidak memahami apa yag telah dilakukan oleh tim pengajar, dan hal ini seringkali terjadi dimana-mana, bukan hanya lembaga kursus, tetapi juga sekolah sekolah Islam. Sayangnya yang saya lihat seringkali terhadap lembaga kursus yang dikelola oleh non muslim terutama untuk tempat kursus berbahasa inggris, mereka rajin dan tertib dalam pembayaran. Mudah-mudahan berhasil mbak dan semoga terjadi pengertian antara pihak pengajar dengan pihak orangtua murid.
Wassalammu’alaykum.