Baru Berjalan Semester 1 di SMP, Anak Minta Pindah

Assalamu’alaikum Wr.Wb., Sudah hampir 2 bulan ke belakang ini, anak saya perempuan yang duduk di kelas 1 SMP mengeluh ingin pindah sekolah. Awalnya hanya malas sekolah, tapi lama-kelamaan akhirnya pada saat saya menulis ini, anak saya sudah tidak mau sekolah lagi, kecuali pindah sekolah. Saya sudah bicara dengan gurunya (guru kelas maupun guru BK-bimbingan dan konseling), tapi hampir 1 bulan belum ada follow up nya. Anak saya mengeluh karena di sekolahnya (di kelasnya) sudah tidak ada yang mau berteman lagi, walaupun awalnya hanya 2 orang yang bermasalah. Lama-kelaman yang 2 orang ini menghasut teman-temannya sehingga semua teman wanita satu kelas tidak mau berteman dengan anak saya lagi. Yang pada akhirnya anak saya merasa terrtekan dan merasa sudah tidak ada teman lagi. Apakah yang harus saya lakukan sehingga keputusan untuk pindah sekolah adalah jalan yang paling tepat untuk anak saya.

Terima kasih.

Donny

Jawab :

Assalammu’alaikum, Pak Donny yang dirahmati ALLOH, amin !

Pak, memang problem terbesar bagi seorang anak remaja adalah bila dia tidak punya kawan, karena hal terpenting bagi seorang anak sejak usia 8 tahun adalah memiliki kawan, apalagi anak remaja, kawan adalah bagian dari dunianya, jadi bila tidak ada kawan, dia akan merasa tertekan sekali.

Saya juga terkadang bingung dengan keadaan dimana semua kawan wanita memusuhi, mungkin bapak bisa bicara dengan walikelasnya untuk anak bapak bisa dilibatkan terus dalam grup-grup yang akhirnya anak bapak bisa punya kawan lagi, namun kalau bisa dijauhkan dari 2 anak yang memusuhinya di tahap awal.

Minta pada sang guru misalnya begini: guru membagi 2 kelompok anak untuk tugas Bahasa Indonesia membuat skenario drama dan memainkannya, atau tugas mencari tumbuhan berserat banyak dan tumbuhan berserat kasar, lalu kelompok lain mencari buah tanpa biji dan buah dengan biji banyak, nah dengan begitu anak akan sibuk dan mereka akan memiliki grup yang berbeda-beda.

Selain itu bapak perhatikan apa kekurangan anak bapak, kalau bisa sih ibunya ya apalagi anak bapak wanita kan?

Kekurangan anak kita misalnya, apakah dia sudah sikat gigi dengan bersih, apakah giginya berlubang sehingga bila bicara dengan kawannya menimbulkan bau yang tak sedap, lalu periksa rambutnya apakah lengket dan nampak awut-awutan, atau apalagi ya, mungkin bajunya tidak rapih dan tidak modis (modis tapi syar’i ya pak). Coba perhatikan di kelas apa yang membuat dia beda dengan kawannya, suruh anak bapak tetap masuk sekolah, agar dia mampu menghadapi masalah di dunia ini.

Kalau tindakan bullying ini sudah dilaporkan pada guru, dan sesama satu semester tetap dimusuhi, maka anak bapak pindahkan ke tempat lain yang lebih religius, biasanya sekolah yang basic agamanya kurang dan kelasnya murid hanya sedikit, potensi bullying kurang.

Terakhir, bapak ajak anak bapak berdoa, berdzikir dan mengaji (tilawah), katakan bila ada yang mengejekmu, segera kamu berdoa sungguh-sungguh pada ALLOH agar mereka dijauhkan dari godaan syaithon yang terkutuk, dan mereka mampu bersikap dan berakhlak mulia.

Motivasi lagi anak bapak untuk bersikap cuek dan cuek, jadilah anak yang menyenangkan, banyak baca buku sehingga wawasan luas dan bila bicara (ngobrol) nyambung dan ada pembicaraan yang menarik. Insya ALLOH anak bapak akan menjadi kawan yang menyenangkan. Bila dibuly jangan diam saja atau menangis atau cemberut, hadapi dengan tenang dan ajak bicara kawan-kawan yang lain, kalau lagi sibuk, pasti lupa juga kok kalau lagi ada acara musuhan, misal : Anak bapak suruh tanya pada kawannya yang agak ramah “Nina, besok bawa lem uhu ya, kamu tahu gak ukurannya berapa ?” pura pura tidak tau saja bila lagi dimusuhi, dan kemudian bicara lagi pada anak yang lain yang agak tenang dan tidak begitu agresif membuly, misalnya si Rani,”Rani rumah kamu dimana, jauh gak dari sekolah..?” ajak ngobrol saja, karena pada dasarnya tidak setiap anak ingin memusuhi anak bapak.

Selain itu jadilah anak yang ramah, pemberi, dan penolong, bila ada anak yang pensilnya jatuh, anak bapak ambilkan dan bila dimusuhi tidak diajak bicara jangan cemberut, pura-pura tidak tahu dan bicara saja terus, saya yakin nanti anak-anak yang baik akan luluh sendiri hatinya apalagi bila anak bapak terus bersikap ramah, manis dan baik, biarkan saja mereka jahat, kita buat baik niat karena ALLOH dapat pahala. Selain terus berdoa agar dibukakan pintu hati mereka untuk berakhlak mulia.