Assalamualaikum Wr. Wb.
Salam kenal dari ayahnya Resta dan Kenzie. Saya punya persoalan dengan anak pertama (Claresta 5,10 thn) dan kedua (Kenzie 3,10 thn) yang selalu ribut setiap hari, entah itu mainan atau makanan, padahal kami sudah membelikan untuk masing-masing anak dengan jenis dan ukuran yang sama. Kalau saya perhatikan selama ini, nampak sang adik yang kelihatan memliki lebih, kalau gak dituruti pasti ngambek, dan pada gilirannya pasti ribut dengan kakaknya. Masalah yang kedua, adalah perilaku sang kakak yang selalu punya ulah (entah minta sesuatu tapi tidak dipenuhi atau lainnya) yang membuat kami marah padanya bahkan kalau sudah habis kesabaran saya, pasti saya jewer telinganya atau saya cubit kakinya (kalau sudah begini saya jadi menyesal sudah menghukum anak sendiri).
Terima kasih sebelumnya, maaf terlalu panjang saya menulis email ini.
Wassalamualaikum wr wb.
Mursidi
Jawab :
Assalammu’alaikum warahmatullah wabarakatuh,
Pak Mursidi yang dicintai ALLOH, mohon maaf pak karena ratusan surat baru dapat terjawab sekarang, menurut pendapat saya hal-hal sperti ini akan terus berlangsung sampai sang kakak berusia 10 tahun dan punya kawan sehingga asyik sendiri dengan kawan-kawannya. Untuk anak anak yang aktif serta pandai ada baiknya masukkan saja mereka ke fullday school. Biasanya sekolah SDIT menyediakan fullday school seperti ini, kalau tidakpun penuhi mereka dengan aktivitas kegiatan atau les, bila punya kawan maka akan terlihat perhatian mereka kepada si adik atau si kakak akan terlatih pada yang lain.
Saran saya dalam menegur anak, bapak tidak ikut masuk dalam masalah mereka, biar ibunya saja yang menegur, apalagi anak perempuan. Jangan tinggalkan bekas dihati mereka dengan image lelaki adalah seperti ayah yang suka mukul dan marah, nanti sudah besar khawatir anak-anak kita akan mencari figure dari lelaki yang tidak suka memukul dan marah. Biarlah bapak memainkan peran sebagaisosok yang bijak dan pengertian, tapi disegani (bukan ditakuti karena suka marah). Rasa menyesal pasti ada pak, apalagi kalau mereka lagi tidur wajahnya lugu dan manis sepertibidadari kecil, please sabar pak dan mohon janganlah ibu ikut marah, agar mereka tidak menjadi pribadi yang pemarah.
Sebaiknya ibu menemani tidur dan menasehati si adik terus lakukan setiap malam dengan dongeng-dongeng tentang orang yang suka mengalah akan mudah masuk surga, atau cerita-cerita yang sejenisnya. Sementara lain waktu ibu kawani kakak agar bersabar bila ada yang diinginkan, bisa juga sekali saja, untuk bapak turun tangan dan buat peraturan : permintaan hanya dipenuhi setiap hari jum’at. Bila kakak sudah bersabar, dan bila kakak punya permintaan harap dituliskan atau ungkapkan pada ibu, dan dikabulkan pada hari jum’at satu permintaan yang paling penting, harap bersabar, bila kakak masih tidak mau juga tetap ajak kakak untuk ikuti aturan yang bapak buat, insya ALLOH mereka akan senang dengan permainan yang bapak terapkan.
For secret, saya pernah lho pak, bu, meniggalkan anak saya di dalam toko, namun saya bersembunyi dibalik keranjang diluar toko, untuk mengawasi mereka, ketika mereka bertengkar dan merengek minta sesuatu, nah ketika ketakutan dan menangis akan timbul penyesalan dihati mereka, barulah saya muncul tentu saja setelah sayapun tenang dalam menghadapi mereka. Perlahan saya nasehati ketika sampai dirumah, namunketika mereka masih ngambek, diamkan saja dan ajak masuk mobil tapi diam. Dan saya minta suami saya untuk menyuruh mereka minta maaf pada saya (tapi saya bekerjasama dengan suami dengan sms tentunya tidak bicara di depan mereka), butuh kesabaran dan nasehat yang berulang-ulang, tapi pecayalah pada saya, bila kita suka marah dan memukul mereka tidak akan menjadi penurut malah makin bikin kita lelah. Semoga ada perubahan.
Jazakallohu, wassalammu’alaikum.