Adik Super Aktif dan Kakak Super Cuek

Assalamualaikum wr. wb,

Mam Fifi n team ysh,

Kami mempunyai 2 orang anak, Dea (P) nama kakaknya berumur 16 Th dan Nabil (L) berumur 4 Th, jadi selisih usia keduanya 12 Th. Dea saat ini sudah kelas 1 SMA dan adiknya Juli tahun ini baru mau masuk TK A. Kami bersyukur dengan kedua anak kami tersebut, Dea cukup berprestasi di sekolahannya sejak SD s/d SMA saat ini (mudah-mudahan s/d PTN), mungkin karena mau kursus tambahan di lembaga pendidikan sana sini atas saran orang tua. Namun sangat disayangkan, Dea sehari-harinya sangat malas beres-beres membantu orang tua bila berada di rumah, pekerjaannya di kamar melulu, buka internet (betah sekali sampai malam). Dea baru mau kerja kalo disuruh orang tua itupun dengan rasa mengeluh, sedang adiknya kebalikannya, dia sangat cekatan kalo disuruh dan umur 2 th s/d saat ini sdh tahu huruf A s/d Z begitu juga dengan angka 1 s/d 100 dan warna, meski di acak, dan sudah bisa menyalakan, menjalankan dan mematikan laptop (cd) untuk main study play gamenya untuk anak umur 5 – 10 tahun dan rasa ingin tahunya sangat tinggi, namun dia sangat super aktip dalam hal bermain (kelebihan energi), selalu lari dan berlari bila ada kesempatan main, beda dengan teman-teman sebayanya yang kalem dan tenang (duduk manis) untuk didampingi bermain, hal itu membuat kami was-was kalo dia berada dijalan jadi ndak boleh lepas dari pengawasan, adik betah tidur malam. Dan nabil bisa menggambar /tulis dengan kedua tangannya, tapi tangan kiri lebih dominan dan suka menggambar di tembok, sehingga membuat mamanya suka marah bila gunakan tangan kiri (katanya tidak sopan), tapi kalo saya memakluminya karena ini juga karunia Allah, kecuali corat-coret di tembok. Bagaimana kami menghadapi hal demikian, kami mohon solusinya. Terima kasih sebelumnya.

Wassalammualaikum wr wb,

Toto

Jawab

Assalammu’alaikum Wr.Wb.

Alhamdulillah 2 cahaya mata bapak telah menunjukkan keistimewaannyamasing-masing, kalau boleh saya saran : untuk ananda Dea, sebaiknya bapak berikan beban tugas dengan memberikan motivasi, tapi setahu saya anak seusia Dea memang agak malas bila diminta bantuan untuk membantu mengerjakan pekerjaan rumah, terkadang kitapun tidak tega meminta tolong padanya karena kita berfikir biarlah dia menyelesaikan tugas-tugas akademiknya. Padahal pak, bila anak-anak dari kecil tidak dibiasakan untuk mengerjakan tugas-tugas dirumah, maka sampai besar mereka malas dan tidak mampu mengerjakan pekerjaan rumah, apalagi bila sudah menikah maka akan pontang-panting selama setahun mengerjakan tugas rumah sebagai ibu rumah tangga, apalagi Dea anak gadis bapak. Ayo! ajarkan dari sekarang, kasih beban ringan ketika Dea dalam masa ujian, misal menyiapkan teh dan roti untuk sekeluarga, dan kasih tugas berat bila dea libur, misal bersama ibunya membuat kue-kue, membantu ibu menyiapkan makan malam, kalau saya dirumah bahkan anak lelakipun saya suruh buat juice jeruk walau diawal malas-malasan, namun lama-lama, terbiasa, walau agak cerewet dan banyak bertanya, berapa sendok gulanya, airnya berapa gelas, jeruknya berapa buah, nah tinggal kitanya yang harus sabar untuk megajarkan, lama-lama mereka akan terbiasa dan enjoy, dan hal ini bisa dimulaijuga dengan Nabil yang nampaknya sudah memiliki bakat dalam membantu pekerjaan rumah ya pak. Mungkin bagi nabil rasanya seperti bermain saja dengan ibu dan ayahnya, namun kalau bisa berikan dia tugas ringan yang rutin dan meningkat perlahan-lahan sesuai umurnya, saya yakin akan sangat baik hasilnya di kemudian hari, soal nabil yang hyperaktif, rasanya oke saja pak, malah lucu kan dan biarlah dia berbuat apa saja yang penting masih dalam pengarahan kita, kalau terlalu banyak dilarang akan mengurangi kreativitasnya, hal lain biasanya anak pandai, menggunakan otak kanannnya lebih banyak dan akibatnya tangan kiri lebih dominan, menurut saya biarkan saja nabil menggunakan tangan kirinya kecuali untuk makan dan bersalaman harus diarahkan dan diingatkan terus untuk gunakan tangan kanan, selebihnya biarkan saja pak, kalau dipaksa harus selalu gunakan tangan kanan, maka dia tidak akan nyaman mengekspresikan apa yang akan dia lakukan. Ok pak, orangtua yang baik dan perhatian saya yakin akan menghasilkan anak yang istimewa, semoga bermanfaat untuk keluarga dan umat, salam sayang ibu dan anak anak.

Wassalam.