Asw Wr Wb Pak Rizky,
Saya masih penasaran mengenai bagaimana antar Yahudi itu bisa saling mengenali bahwa mereka adalah seorang berketurunan Yahudi. Apa parameternya? Karena disebutkan bahwa di kitab Talmud mereka bahwa mereka bisa berlaku sewenang-wenang kepada non-Yahudi (ghoyeem). Bagaimana mereka bisa tidak salah bertindak karena dari informasi yang pernah saya baca, yahudi itu tersebar di berbagai suku bangsa. Jazakumulloh khoiron katrsiro atas jawaban Bapak.
Wassalam,
Wa’alaikumusalam warahmatullahi wabarakatuh,
Sebagaimana suku-suku bangsa lainnya yang memiliki fam atau nama keluarga, sehingga mereka mampu mengenali apakah seseorang itu bagian dari lingkungan keluarganya taua bukan, demikian pula dengan orang-orang Yahudi. Walau mereka terserak di berbagai belahan dunia, namun dengan nama-nama keluarga yang ada di belakangnya, mereka bisa mengenali apakah seseorang itu Yahudi atau bukan (Ghoyeem).
Salah satu kelebihan Yahudi di banding suku-suku bangsa lainnya adalah memori mereka yang sangat kuat terhadap sejarah bangsanya sendiri. Mereka memiliki cara pandang, sistem kekerabatan, dan adat istiadat yang berbeda dengan orang-orang lain. Di banding golongan lain, mereka sangat menjaga ikatan darah mereka dengan leluhurnya. Sebab itu, salah satu caranya adalah dengan menyusun genealogy atau nama keluarga Yahudi seluruh dunia secara cermat, bahkan hal ini dimuat di dalam banyak situs, di antaranya www.jewishgen.org.
Yahudi merupakan suku bangsa yang menganut sistem kekeluargaan garis ibu alias Matriarhat, sebagaimana suku Minangkabau di Nusantara. Jadi, jika seseorang itu memiliki ayah seorang Yahudi namun ibunya bukan, maka secara adat, ia tidak diakui sebagai seorang Yahudi. Namun jika seseorang itu memiliki ibu berdarah Yahudi, sedang ayahnya bukan, maka dia diakui secara adat sebagai seorang Yahudi.
Yahudi tentu saja menutup-tutupi hal ini dan membuat tafsiran-tafsiran lain dengan tujuan agar orang-orang tertipu oleh mereka. Salah satu kepandaian mereka terletak pada seni manipulasi, di mana mereka membuat satu hal kedustaan namun di lain sisi mereka juga membuat satu sisi bantahannya.
Mungkin ini dulu jawaban dari saya. Wallahu’alam bishawab.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.