Wa’alaikumusalam warahmatullahi wabarakatuh,
Dalam memandang dunia konspirasi Anda tidak bisa melihat dengan kacamata hitam putih. Biarawan Sion berasal dari perkumpulan paganis mistis bernama Brotherhood of Snake yang mendirikan Templar, Fremasonry, Illuminati, dan sekarang dikenal dengan istilah Zionisme.
Dalam sumber-sumber Islam, yakni Qur’an dan Hadits, tidak ada satu pun petunjuk tentang apakah Nabi Isa a.s. itu menikah atau tidak. Jadi, pro kontra apakah Maria Magdalena itu menikah dengan Nabi Isa a.s. itu sesungguhnya tidak perlu diributkan oleh kaum Muslimin karena bisa jadi tidak ada manfaatnya menelusuri hal tersebut. Yang jelas, Nabi Isa a.s. akan turun kembali ke bumi untuk membenarkan Imam Mahdi dan menjadi makmum Imam Mahdi yang memiliki nama Muhammad pula, sama dengan nama Rasulullah SAW, di hari akhir. Dajjal akan terbunuh dalam peristiwa tersebut.
Kontroversi menikah tidaknya Nabi Isa a.s. terjadi dalam Dunia Barat. Sebelum Konsili Nicea 325 M, kaum salib memiliki lebih dari 200 versi injil yang tidak ada satu pun orang yang mampu memastikan mana Injil yang benar.
Biarawan Sion, walau awalnya mendapat restu Paus, namun banyak kalangan menyebut mereka melakukan praktik heresy. Ini tidak aneh karena mereka memang sesungguhnya memeluk Kristen hanya sebagai kedok belaka, padahal akidah mereka tetaplah paganisme yang lebih percaya pada Lucifer ketimbang apapun. Praktek atau akidah ini di abad millenium ketiga dianut oleh Bush dan para pendukung Zionis yang ada di Gedung Putih, Pentagon, maupun yang sekarang masih menjajah Palestina. Sebab itu, jihad melawan Zionisme sesungguhnya merupakan jihad melawan pengikut iblis. Dan siapa pun yang membela kepentingan Zionis berarti mereka juga membela kepentingan Iblis, walau pun mereka mengaku sebagai Kristen, Muslim, atau yang berlindung di balik ‘akidah’ pluralisme dan HAM.