Assalamu’alaykum Bang Rizki,
Saya sudah lama ingin menanyakan hal ini, tapi Alhamdulilah baru terlaksana sekarang. Begini, benarkah Nostradamus pernah meramalkan Tragedi WTC, 11 September 2001 lalu? Mohon penjelasannya. Terima kasih.
Wassalamu’alaykum.
Wa’alaykumussalam,
Saudari Noviantika yang selalu dirahmati Allah SWT, beberapa hari setelah tragedi WTC, situs berita internet dan milis memang dipenuhi dengan berbagai komentar dan artikel tentangnya. Salah satunya yang ramai dibahas adalah tentang postingan seseorang yang menyatakan jika berabad silam Nostradamus telah meramalkan kejadian tersebut. Di sini akan saya kutip secara keseluruhan ramalan yang dimaksud:
“Pada bulan kesembilan dari abad baru.
Akan datang dari langit raja kengerian.
Langit akan membara, pada suhu 45 derajat,
sebuah kota besar baru menjadi saksi Tarian Api.
Di kota New York akan muncul kehancuran dahsyat.
Dua saudara kembar akan terkoyak dan terkubur dalam puing-puing.
Ketika benteng runtuh, pemimpin besar pun akan bertempur.
Perang besar ketiga mulai ketika kota raksasa akan dihanguskan.”
(Nostradamus 1650)
Nah, ramalan ini ternyata PALSU. Di situ dinyatakan ditulis oleh Nostradamus pada tahun 1650, padahal peramal Perancis yang juga Grandmaster Biarawan Sion tersebut meninggal pada tahun 1566. Bahkan putera Nostradamus yang ingin mengikut jejak bapanya pun, Even Caesar, juga telah meninggal. Jadi tidaklah mungkin orang mati masih bisa menulis ramalan.
Nostradamus lahir pada tanggal 23 Desember 1503 dari keluarga Yahudi kabilah Issacher. Kabilah atau suku ini dikenal sebagai ahli mengamati bintang dan benda-benda langit, serta meramal bulan. Sejak muda, Nostradamus sangat antusias mempelajari ilmu nujum (mistisme) dan praktik kekuatan batin (okultisme).
Beberapa ramalan Nostradamus memang sepertinya terjadi, namun banyak yang ternyata juga tidak terjadi. Bahkan sampai sekarang terdapat sekurangnya 210 kuatrain Nostaradmus asli yang belum bisa dipecahkan arti maupun isyaratnya.
Dalam Islam, meyakini ramalan-ramalan seperti ini, termasuk meyakini atau bahkan ikut serta dalam ramalan-ramalan bintang dan sebagainya lewat ponsel, seperti yang sekarang banyak diiklankan di teve (Reg Spasi dan lain-lain) merupakan perilaku yang menjurus kepada kemusyrikan, ini suatu dosa besar yang tidak akan terampuni. Naudzubilahi min dzalik. Nostradamus adalah orang Yahudi yang memang cenderung kepada kesesatan. Sebab itu sama sekali tidak boleh kita meyakininya. Wallahu’alam bishawab.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.