Berikutnya dia kembali menemui perempuan Khatsamiyah, namun kali ini perempuan itu tidak menyikapinya dengan antusias, sebagaimana yang dia lakukan dahulu.
Maka Abdullah bertanya kepadanya, “Apakah engkau sungguh-sungguh dengan tawaranmu dahulu?”
Perempuan itu menjawab, “Waktu itu saya menawarkannya kepadamu. Sedangkan hari ini tidak. Karena saya tidak ada keinginan lagi terhadapmu.
Kemudian perempuan itu bertanya, “Apa yang engkau telah lakukan selepas bertemu denganku sebelumnya?”
Dia menjawab, “Saya meniduri istriku, Aminah binti Wahab.”
Perempuan itu berkata, “Demi Tuhan! Saya bukanlah orang yang peragu. Tapi waktu itu saya melihat cahaya kenabian di wajahmu. Maka saya ingin agar cahaya itu masuk ke tubuhku. Namun Tuhan berkehendak lagi, dan meletakkannya sesuai yang Dia kehendaki.”
Kisah tersebut disampaikan Abul Fayyadh Al-Khats’ami dan dikutip dalam buku “Uyun Al-Hikayat Min Qashash Ash-Shalihin wa Nawodir Az-Zahidin” karya Imam Ibnul Jauzi.
Peristiwa antara Abdullah dan perempuan jelita itu kemudian menjadi pembicaraan para pemuda Quraisy. Bahwa perempuan Khatsamiyah itu menawarkan dirinya kepada Abdullah, namun Abdullah menolaknya. Maka, mereka pun membicarakan dirinya dengan buruk. Sehingga perempuan itu menjawab, menerangkan sebab perbuatannya itu,
“Saya melihat, padanya ada cahaya yang bersinar, yang menyinari semesta dengan cahaya berpendar”
Urwah dan lainnya mengatakan, bahwa perempuan itu bernama Qatilah binti Naufal, saudari Waraqah bin Naufal.[Miftah H Yusufpati/sindonews]