Koalisi Shaleh Ayyubi dengan kaum salibis ini kompensasinya adalah kaum Salib mendapat dua kota di Damaskus dan berhak membeli senjata dari sana. Al-Izz langsung menentang keras rencana tersebut, dia langsung sampaikan di atas mimbar dengan mengatakan bahwa kedua kota tersebut bukan milik Shaleh. Dia juga mengharamkan kaum salib membeli senjata dari kaum muslimin, apalagi diketahui bahwa senjata itu untuk menyerang kaum muslimin.
Maka Shaleh memecatnya dari jabatan qadhi, melarangnya khotbah di mimbar-mimbar serta memenjarakannya. Karena situasi yang tidak nyaman di Damaskus, akhirnya Al-Izz pindah ke negeri Mesir. Begitulah figur Al-Izz bin Abdussalam, ulama Rabbani, tidak bersembunyi di balik ilmu dan alasan kesantunan untuk diam menghadapi kezaliman.
Alhamdulillah, dalam sepanjang sejarahnya selalu ada ulama yang berani sampaikan kebenaran walau berbagai tuduhan dan ancaman. Walaupun tetap ada juga ulama yang lebih memilih diam, bahkan ada juga yang langsung atau tidak justru menjadi stempel kezaliman. (Inilah)
Allahul musta’an.
Oleh Ustadz Abdullah Haidir Lc.