Ibu Siti Urbayatun yang terhormat, saya sudah menikah selama 7 tahun dan sudah dikaruniai 2 putri. Tetapa saya selalu takut suami saya diluar sana menghianati saya. pertanyaan saya
1 bagaimana menghilangkan perasaan itu?
2 bagaimana cara meningkatkan sifat pasrah dan tawakkal?
Wa’alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh,
Ibu yang kami sayangi,
Terkadang cinta pada manusia memang berdampak aneh, alih-alih membuat hati berbunga-bunga, ini justru membuat hati gelisah, cemburu tanpa ada juntrungannya. Nah kalau kemudian hidup menjadi tidak produktif, mungkin kaki kita sudah terjebak dalam perangkap syaithan. Kita terlalu mencintai manusia (suami), namun kita malah menderita.
Ingatlah Ibu, cinta kita pada dunia jangan sampai melenakan. Ayat-ayat cinta dari Allah SWT.antara lain secara khusus diterangkan dalam QS At-Taubah: 24 yang maknanya kurang lebih:
”Katalanlah, jika Bapak-bapakmu, dan anak-anakmu, saudara-saudaramu, dan pasangan-pasanganmu, dan kaum keluargamu, dan harta benda yang kamu usahakan, dan perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya…dst..adalah lebih kamu cintai daripada Allah dan Rasul-Nya serta jihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan.. Dan Allah tidak menyukai orang-orang yang fasik”
Masya Allah, betapa manusia sering amat cinta pada dunia melebihi cintanya pada Allah, Rasul, dan jihad di jalan-Nya. Karena saking cintanya pada dunia, dia langgar batasan-batasan Allah SWT. Dia dzalim atau meletakkan sesuatu di luar proporsinya yang tepat.
Nah Ibu untuk membuat kita dapat mencintai apa yang di dunia ini secara wajar, perlu disadari bahwa sesungguhnya kepemilikan kita atas dunia ini hanyalah bersifat sementara, bahkan sebagai ujian keimanan kita pada Allah SWT.
Bangunlah ikatan perkawinan ini sebagai sarana Anda mendapatkan kecintaan yang lebih tinggi, yakni cinta Allah.
Tingkatkan iman masing-masing, agar senantiasa terjaga dari segala godaan duniawi. Bukan menjadi tanggungan Anda semisal pasangan hidup Anda selingkuh, karena yang bersangkutanlah yang akan menerima akibatnya secara adil, kalau tidak di dunia pasti di akhirat, kecuali dia bertaubat dan Allah swt menerima taubatnya.
Di sisi lain, Ibu, dunia laki-laki memang berbeda dengan dunia perempuan. Oleh karena itu bantulah suami menghadapi berbagai godaan itu justru dengan memberi dukungan, support, perhatian dan do’a tulus. Insya Allah, secantik apapun wanita yang ditemui di luar sana, tetapi jika hatinya telah di”curi” oleh sang isteri tercinta, maka inilah senjata ampuh yang tiada duanya untuk menghadapi semua godaan, insya Allah. Marilah kita berlindung kepada allah dari was-wisu syaithan, bisikan-bisikan yang mengganggu baik dari golongan jin maupun dari golongan manusia.
Wallahu a’lam bisshawab,
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Ibu Urba