Assalamualaikum Wr Wb…
Singkat saja bu…
Apa yang mesti saya lakukan terhadap suami yang suka maen perempuan, tidak sholat, dan suka berjudi (meski Judi bola)…sepertinya suami sangat suka melanggar aturan Allah.
Jujur bu saat ini saya sudah coba untuk menerima keadaan ini tapi kenapa semua seakan semua hanya seperti angan-angan saja dan tidak pernah ada perubahan, saya telah menikah 6 tahun dan belum dikaruniai anak…
Tolong bu…saya takut kehilangan suami saya…tp saya juga marah pada diri yang tidak bisa berbuat apa-apa…sebelum nikah saya memang kurang tau kebiasaan suami kami menikah krn ortu kami saling mengenal jujur saat itu saya cuma liat dari ortu suami…tp apakah saya salah menerima dia…
Tolong bu…mohon solusi terbaik…
Wassalamualaikum Wr Wb
Ana
Wa’alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuhu
Ibu Ana yang dirahmati Allah, saya dapat memahami perasaan Anda. Ibu tentu menginginkan suami dapat menjadi imam yang terbaik, tetapi, sampai saat ini ibu tak mendapatkannya dari suami ibu. Anda menyampaikan tentang perjodohan Anda dahulu, ternyata Anda tidak menggunakan hak Anda sebagai wanita yang boleh memilih calon suaminya sendiri tanpa ada paksaan. Namun Anda tak menggunakan hak Anda ini, sehingga menyesallah kini karena banyak perbuatan suami yang tidak berkenan di hati Anda. Ini adalah pelajaran yang dapat dipetik bagi siapa saja yang hendak menikah, untuk meneliti siapakah yang akan menjadi suaminya kelak.
Ibu Ana yang dirahmati Allah,
Jodoh kita adalah rahasia Allah, nah… sikap yang perlu dikedepankan adalah apa yang dapat kita lakukan ke depan untuk memperbaiki keadaan. Saat ini, bila kita melihat pilihan Allah itu tak baik untuk kita, maka proses untuk memperbaikinya, sesungguhnya adalah tindakan berikutnya yang harus Anda ambil bila Anda masih ingin melanjutkan rumah tangga Anda.
Ibu Ana, sayangnya Anda tak bercerita banyak, apa yang sudah Anda lakukan untuk memperbaiki kondisi ini. Tentu saja Anda tak pasif bukan?
Maka dihadapan Anda ada beberapa pilihan :
1.Membiarkan kondisi Anda seperti ini dan berlangsung begitu saja. Konsekuensinya mungkin suami tetap melakukan kesalahan dan bermaksiyat di depan Anda dan Anda hanya melakukan perlawanan di dalam hati. Bila Anda memilih kondisi ini, maka Anda dan rumah tangga Anda diprediksi tak akan berubah.
2.Berusaha mencintai suami apa adanya. Ibu, Apakah Anda sudah berusaha mencintainya sejauh ini, cinta karena Allah? Ibu tidak ingin kehilangan suami, semoga ini adalah tanda-tanda cinta. Rasa cinta yang tulus akan menghasilkan penghormatan, pengorbanan, mengurangi konflik dan keinginan untuk menjadi yang terbaik bagi pasangannya dan menginginkan kebaikan bagi pasangannya, belajarlah memahami dan mengetahui bagaimana trik untuk meraih hati orang yang dicintainya. Cinta adalah sumber energi, salah satunya insya Allah cinta memiliki energi besar untuk mengubah pasangan menjadi lebih baik. Lihatlah, setiap manusia pasti memiliki kelebihan. Carilah apa kelebihan suami Anda yang tidak ada pada orang lain. Puji kelebihannya dan kembangkan terus agar dia tidak terfokus pada kekurangannya. Ini akan membuat suami mengembangkan harga diri yang positif.
Lalu gali pula kelebihan Anda yang akan menimbulkan ketentraman bagi suami Anda. Kelapangan, perhatian dan kemanjaan seorang istri yang Anda miliki akan membuatnya merasa nyaman dan semoga akan membuatnya berubah.
3. Berusaha mengurai masalah bersama. Saat ini Anda belum dikaruniai putra setelah 6 tahun berumahtangga, adakah ini berkaitan dengan sikap suami? Lakukan curhat dari hati ke hati, konsultasi secara medis, jangan lupa dekatkan diri padaNya, atau usaha lain. Saling memahami permasalahan pasangan diharapkan dapat menjernihkan hal-hal yang bersifat subyektif yang dikembangkan masing-masing.
Ibu Ana, sekian yang dapat saya sampaikan…semoga Allah senantiasa memberikan taufik untuk Anda dan keluarga. Tetap optimis ya, Bu.
Wallahu a’lam bisshawab,
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wa barakatuhu
Bu Urba