Ibu yang baik….
Saat ini aku sedang mengalami masa-masa yang sangat sulit.
Sebelum menikah suamiku adalah teman kuliah yang sudah sangat aku kenal. Pada masa itu aku sering mendengar gosip/ kabar yang mengatakan kalau dia cenderung bersikap seperti homo. Aku pernah menanyakan hal tersebut dan dia membantahnya..dan memang tidak ada bukti bahwa dia homo. Hanya saja dia pernah mengeluh kalau memang selalu saja ada laki-laki yang coba mengganggunya.
Sekarang kami sudah menikah selama 3 tahun dan dikaruniai anak laki-laki umur 2 tahun. Pada tahun kedua pernikahan kami suamiku membuat pengakuan kalau dia memang cenderung tertarik sama laki-laki. Hal ini terjadi karena aku merasa dia sangat dingin terhadapku bahkan kami hanya melakukan hubungan suami isteri sebulan sekali.
Aku sangat terkejut… Selama ini dia sangat baik dan penyayang bahkan ketika anak kami lahir dia lah yang mengurus segala keperluanku bukan ibuku. Saat itu dia mengaku walaupun dia tertarik dengan laki-laki tapi dia tidak pernah berhubungan dengan mereka. Dia masih bisa menahan diri. Pada saat itu aku masih mau menerimanya karena aku berpikir mungkin itu akibat trauma masa lalu karena dia memang sangat merindukan kasih sayang seorang ayah. Ayahnya kejam bu…
Sekarang aku tau kalau dia telah menjalin hubungan dengan seorang laki-laki. Aku tau mereka belum pernah berhubungan fisik hanya sebatas telepon, sms dan surat-surat.
Dia sudah minta maaf dan berjanji tidak akan mengulanginya lagi.
Apakah aku harus memaafkan dia lagi? Apakah ada cara/tips agar aku bisa membimbingnya untuk kembali normal?
Ibu, aku masih sangat mencintainya dan aku gak ingin anakku kehilangan ayahnya. Bantu aku, bu…
Assalamu’alaikum wr, wb.
Saya sungguh bisa merasakan kegundahan yang anda rasakan, betapa sedihnya menemukan kenyataan bahwa suami yang baik dan penyayang ternyata mengakui dirinya seorang homoseksual. Alhamdulillah meski demikian suami anda mengaku belum pernah berhubungan fisik dengan sejenis. Meski anda baru-baru ini mengetahui suami tengah menjalin hubungan jarak jauh dengan seorang laki-laki, suami anda telah meminta maaf dan berjanji tidak mengulanginya.
Saudariku, mengubah orientasi seksual sejenis merupakan hal yang sangat sulit apalagi penyimpangan tersebut dilatar belakangi oleh pengalaman masa lalu yang menggoreskan sebuah trauma dalam dirinya. Namun sulit kan bukan berarti tidak mungkin dilakukan, meski harus melalui proses cukup lama dan diperlukan banyak kesabaran.
Bila suami sungguh menyesali perbuatannya dan berniat untuk meluruskan orientasi seksualnya, tentu sebagai isteri anda sebaiknya memaafkan dan memberinya kesempatan untuk menyelamatkan perkawinan. Agar anda berhasil sebenarnya anda perlu berangkat dulu dari makna perkawinan. Samakah makna perkawinan untuk anda dan suami?
Pada hakekatnya perkawinan adalah suatu proses mengikatkan diri karena adanya kebutuhan untuk saling menyayangi, saling membutuhkan dan saling kerja sama mencapai tujuan bersama.
Ajaklah suami untuk bicara tentang rencana dan harapan seperti apa yang anda inginkan darinya. Tidak dengan nada menyalahkan tetapi justru dengan menyediakan diri anda untuk mendampinginya di masa-masa sulitnya.
Berusahalah memberikan suami kenyamanan dalam keluarga, jadikan diri anda teman bicara yang menyenangkan untuk suami, kekasih yang senantiasa memberikan kehangatan dan cinta tulus padanya. Sehingga suami tidak enggan dan merubah sikap dinginnya pada anda. Berusaha untuk meningkatkan intensitas hubungan intim dengan suami, bila perlu anda harus lebih aktif dan menjadikan hubungan intim sebagai saat yang menyenangkan bagi anda berdua.
Akhirnya, banyaklah bersabar dan berdoa kepada Allah untuk mewujudkan harapan anda. anda juga perlu mengingatkan suami tercinta agar segera bertaubat dan berusaha memperbaiki dirinya dan menjauhkan diri dari lingkungan dan orang-orang yang membawanya pada kemaksiatan pada Allah. Semoga apa yang saya sampaikan sedikit banyak bisa membantu anda keluar dari masalah anda.
Wallahualam bishawab
Wassalamualaikum wr. wb.