Suami Suka Curiga dan Seenaknya

Assalamu’alaikum wr wb.

Ibu Anita yang dirahmati Allah, saya baru 5 bulan menikah dengan suami saya dan belum di karuniai anak. Suami saya orangnya keras dan sering curiga terhadap segala sesuatu. Sering dia curiga melihat saya mengobrol dengan teman kerja saya bila dia mengantar saya ke kantor.

Dia juga suka marah-marah dan mendiamkan saya bila saya menerima telepon dari rekan kerja, padahal telah saya menjelaskan bahwa itu hanya pembicaraan masalah kerjaan dan dia pun mendengarkan sendiri.

Dia selalu curiga bila ada lelaki di dekat saya, seperti kejadian di pom bensin, ada seorang pria menyenggol saya tanpa sengaja dan suami saya langsung marah serta menganggap pria itu brengsek, selain itu juga waktu kami di tilang ada salah seorang polisi bertanya pada saya dan saya jawab, maka suami langsung marah-marah dan berniat meninggalkan saya.

Di depan orang-orang dia memaki-maki saya Bu, saya hanya bisa menangis dan ingin mati rasanya. Dia anggap semua lelaki brengsek dan kurang ajar kecuali dirinya.

Suami juga selalu mengatakan semua teman kantor saya yang pria adalah binatang (maaf), suami selalu negatif thinking bila saya dapat sms atau telepon yang nomornya tidak di kenal. Selain itu suami sering membangga-banggakan dirinya sendiri Bu, dia selalu bilang dia selalu di cinta semua wanita dan dibenci pria, dia juga bilang bahwa dirinya sangat rajin, tapi kenyataannya saya yang mengerjakan semua hal sendiri tanpa bantuannya dan dia juga selalu datang terlambat ke kantor yang menyebabkan saya juga terlambat.

Hal ini di karenakan saya tidak di izinkan pergi dan pulang sendiri, karena dia akan sangat marah. Tapi konsekuensinya tidak ada Bu, suami tetap bangun siang walaupun sudah saya bangunkan, dia sangat cuek sehingga saya harus menanggung malu sering di tegur di kantor saya.

Saya sering capek, marah dan kesal menghadapi semua ini. Apa yang harus saya lakukan Bu Anita? Saya ingin jadi isteri yang solehah, tolong saya bu.

Wassalamu’alaikum

Assalamualaikum wr. wb.

Ibu yang shalihat.

Saya dapat memahami kesedihan anda yang baru 5 bulan menikah, namun sudah banyak mengalami ketidaknyamanan dengan sikap suami yang selalu penuh curiga. Suka marah-marah dikarenakan kecemburuan yang tidak beralasan.

Dari cerita anda, perilaku suami anda tersebut tampaknya menunjukan gejala gangguan paranoid, yang antara lain gejalanya yaitu rasa cemburu dan pikiran curiga yang berlebihan terhadap pasangan, namun menolak bertanggung jawab atas perasaan mereka sendiri dan melemparkan tanggung jawab pada orang lain. Sering bersikap bermusuhan, mudah tersinggung dan suka marah-marah.

Orang dengan kecenderungan paranoid akan menginterpretasikan tindakan orang lain sebagai hal yang mengancam atau meremehkan harga dirinya secara sengaja. Seringkali mereka bertanya-tanya tanpa pertimbangan, mengenai kesetiaan dan kejujuran pasangannya.

Gejala lainnya adalah waham atau delusi dalam hal ini suami ibu merasa dirinya orang yang paling baik dan dicintai semua wanita dan merasa dirinya paling rajin. walaupun pada kenyataannya tidaklah demikian.

Penyebab pasti gangguan kepribadian ini belum dapat diketahui secara pasti. Namun kemungkinan disebabkan oleh faktor genetik atau mungkin juga merupakan respon pertahanan psikologis (mekanisme pertahanan diri) yang berlebihan terhadap berbagai stress atau konflik terhadap ego nya. Gangguan seperti ini biasanya sudah dimulai di usia muda/dewasa dan cenderung sulit untuk diobati.

Dalam menyikapi gangguan yang diderita suami tercinta, memang banyak dibutuhkan kesabaran dengan tidak menentangnya, karena akan membuat sikapnya semakin memusuhi anda. Namun bukan juga membenarkan pikiran patologisnya karena akan membuat wahamnya akan semakin kuat. Sikap yang paling tepat adalah tetap tenang sambil menyampaikan pendapat anda sesuai fakta.

Untuk mengatasinya memang agak sulit, karena penderita gangguan paranoid tidak merasa perilakunya bermasalah, karenanya mereka cenderung enggan dan menghindar untuk di terapi. Namun dapat sedikit demi sedikit diusahakan agar suami dapat menyadari kekeliruannya dengan rasa cemburunya yang berlebihan dan menyakiti anda. Bila ia mulai menyadarinya, maka segera ajak ia ke seorang ahli (psikiater).

Pada akhirnya pasrahkan semua pada Allah dalam menghadapi masalah ini. Kesabaran anda menjadi isteri yang shalihat, semoga membuat usaha anda mendampingi suami dalam menghadapi cobaan ini akan memberikan kemajuan bagi hasil terapi suami anda. Semoga anda ikhlas dan tabah ya!.

Wallahua’lam bishawab

Wassalamualaikum wr.wb