Assalamualaikum
Ibu Anita, saya 30 tahun, karywan swasta belum menikah. Saya punya persoalan yang saya bingung saya harus mengikuti kehendak orangtua atau mengikuti kata hati saya. Sampai umur sekian saya belum bisa memastikan pilihan hidup saya, Bu. Kedengarannya aneh, di zaman sekarang masih ada yang seperti saya.
Soal pasangan hidup saya bergantung pada orang tua, Bu. Saya sudah putus asa mencari sesuai dengan kemauan saya selalu mendapat pertentangan dari orang tua saya. Selalu saja ada celanya buat mereka. Saya bingung, Bu. Akhirnya saya putuskan untuk menyerahkan sepenuhnya pasangan hidup saya pada orang tua,, saya takut durhaka bu bila saya tidak mengikuti nasehat orang tua.
Pernah juga saya berusaha mencari sesuai kehendak saya dan menentang pilihan orang tua nyatanya ibu saya malah jatuh sakit. Saya pilih ngalah, Bu, daripada menyusahkan orang tua. Tapi menerima pilihan orang tua juga bukan perkara yang mudah. Apalagi omongan orang orang yang bilang saya perwan tua, yang katanya juga temannya setan karena melajang, yang katanya terlalu pilih pilih…
Saya harus bagaimana, Bu. Demi Allah saya tidak punya keinginan untuk melajang. Bagaimana saya pilih-pilih jika orang tua sangat membatasi saya.
Atas perhatian ibu saya ucapkan banyak terima kasih.
Assalammu’alaikum wr. wb.
Saudari D yang baik,
Sebagai wanita seusia anda masalah jodoh memang dapat menimbulkan konflik, baik secara internal maupun eksternal. Dalam diri tentu mulai timbul rasa khawatir karena biasanya lingkunganpun begitu tajam menyorot wanita yang sudah waktunya menikah namun belum mendapat pasangan yang cocok. Saya memahami keresahan anda karena lamanya anda menentukan pilihan juga bukan sepenuhnya salah anda tapi juga dipengaruhi oleh kehendak orang tua.
Salah satu tugas orang tua memang menikahkan anaknya. Oleh karena itu jika anda belum juga mendapatkan jodoh sedangkan anda punya niat yang kuat untuk menikah maka menjadi kewajiban orang tua anda untuk juga mengusahakan mencari jodoh untuk anda. Sikap orang tua anda yang demikian selektif sebenarnya juga tidak dapat dibenarkan, karena dalam Islam syarat menerima pinangan lelaki tidak dipersulit, syaratnya hanyalah seseorang yang sholeh atau baik agamanya.
Umumnya orang tua sudah mulai was-was ketika anaknya mulai masuk kepala tiga dan belum menikah. Mungkin orang tua anda saat ini juga merasakan hal yang sama sehingga dapat lebih toleran dan menurunkan kriterianya yang dulu, sudahkah anda mengecek kembali? Jika belum maka anda perlu berbicara lagi dengan mereka mengenai kriteria yang mereka inginkan. Mungkin standar menantu yang dikehendaki dapat diturunkan namun dengan tetap memprioritaskan prinsip agama.
Rasanya memang serba salah jika kemauan orang tua membuat kita jadi berada pada posisi sulit. Namun kepatuhan anda pada mereka semoga dinilai oleh Allah sebagai amal baik, yang dengan amal tersebut dapat membantu mengabulkan doa anda. Teruslah berdoa dan berusaha, Insya Allah akan Allah datangkan jodoh sesuai dengan harapan anda dan orang tua. Sambil menunggu optimalkan potensi diri dan agama anda sehingga terjaga harga diri anda dan membuat anda memiliki nilai lebih. Allah bersama orang-orang yang bersabar. Wallahu’alambishshawab.
Wassalammua’alaikum wr. wb.
Rr. Anita W.