Assalamuallaikum Wr Wb
Perkenalkan, saya seorang ayah dari 3 anak laki-laki dan 1 anak perempuan. Dan mungkin saya termasuk orang tua yang terlalu over protected, karena saya terlalu memperhatikan dimana dan dengan siapa ia bergaul.
Baru-baru ini saya mendapatkan pertanyaan dari anak saya yang pertama dan pertanyaannya belum saya jawab; Ia sekarang berumur 12 tahun dan duduk di kelas 6 SD. Pertanyaannya "Apa kegunaan (mohon maaf) kondom"
Pada saat ia bertanya saya minta pertanyaannya ditunda dulu jawabannya, dengan alasan saat itu ada adik-adiknya. Setelah saya coba cari tau, kemungkinan pertanyaan tersebut muncul dari teman-teman sekelasnya yang memang umurnya sedang memasuki masa puber.
Mohon petunjuk ibu, bagaimana dan sejauh mana saya dapat menjawab pertanyaan tersebut. Saya ingin jawaban tersebut dapat memuaskan rasa keingin-tahuan-nya dan tidak malah memancing ke pertanyaan baru yang lebih berat/dalam.
Sebelumnya saya ucapkan banyak terima kasih
Wassalamualaikum Wr Wb
Agus
Wa’alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuhu
Bpk. Agus yang dirahmati Allah swt.,
Ternyata Anda seorang bapak yang peduli tentang pendidikan anak ya….alhamdulillah…saya bersyukur jika para bapak tak lagi menempatkan diri sebagai pelengkap dalam pendidikan anak, tapi bersama ibu, mereka -para ayah-, adalah pendidik utama. Nah, nampaknya Anda saat ini tengah menghadapi seorang anak yang sedang menghadapi masa pubertas, wajar jika muncul hal-hal yang tak terduga dan Anda perlu hati-hati dalam menjawab.
Bpk. Agus yang dirahmati Allah swt.,
Salah satu kewajiban orangtua dan para pendidik adalah memberikan pendidikan seksual pada anak, tentu disesuaikan dengan tahap perkembangannya. Menjelang pubertas, pada anak akan muncul banyak informasi baru yang butuh jawaban. Jika jawaban tak didapatkan dari orangtua, anak akan mencari jawaban pada yang lain, biasanya antar teman adalah sumber informasi yang praktis, sayang informasi teman kadang tidak selalu lengkap dan tepat menjelaskan keingintahuan anak. Nah, dalam hal ini orangtua, pendidik formal dan masyarakat perlu bekerjasama untuk memenuhi hak anak. Mestinya pendidikan seksual menjadi salah satu ”kurikulum” yang diberikan oleh orangtua dan didukung oleh sekolah, seperti memasukkan tema reproduksi manusia dan perilaku seksual yang sehat berlandaskan etika dan moralitas. Misalnya masalah kondom seperti yang ditanyakan Ananda, kalau tidak dijelaskan dengan benar maka akan dipahami secara dangkal dan dapat menjadi alat yang dapat dipakai berhubungan seksual dengan bebas, karena alat ini dapat mencegah kehamilan. Saya kira pada usia Ananda yang sudah 12 tahun, sudah mulai dapat dijelaskan konsep-konsep yang abstrak, seperti akhlak pergaulan, etika dan moralitas, khususnya ketika menjelaskan konsep kondom. Tema seksual dalam batas-batas tertentu bukan hal yang tabu, asal dijelaskan dengan lugas, ilmiah dan bertanggungjawab. Beberapa buku, VCD, film tentang seputar reproduksi manusia seperti karya Harun Yahya dapat dipakai sebagai alat bantu menjelaskan permasalahan-permasalahan yang ditanyakan anak.
Bpk. Agus yang dirahmati Allah swt.,
Dalam Islam perkembangan manusia antara lain dibagi pada masa pra-baligh dan pasca baligh, nah pada masa pra baligh mestinya anak sudah diajarkan adab memandang, bergaul dengan lawan jenis, meminta izin ketika memasuki kamar orangtua, dipisahkan tempat tidur anak laki-laki dan anak perempuan. Bapak juga perlu memahamkan tanda-tanda baligh bagi Ananda, khususnya anak laki-laki yang perlu penjelasan lebih detail tanda-tandanya dari sang Ayah. Sebagai tanda baligh laki-laki adalah mimpi basah yang pertama, nah..kadang jika anak tidak dijelaskan maka anak tidak mengetahui bahwa dirinya sudah baligh. Ayah perlu merinci apa dan bagaimana itu mimpi basah, apa ciri-ciri cairan sperma yang menandai balighnya anak dan mimpi seperti apa yang dialami oleh para pria yang sudah baligh. Tentu tidak afdhol jika hal ini dijelaskan oleh para ibu yang notabene tidak mengalaminya, bukan? Nah, Bapak..jelaskan misalnya tentang kondom terutama fungsi dan kegunaannya , ”kondom adalah alat yang dapat digunakan suami istri untuk mengatur kelahiran agar jarak antar saudara tidak terlalu dekat”, adalah penjelasan yang sederhana namun cukup memberi informasi secara komprehensif; penekanan pada kata suami istri agar anak punya konsep bahwa kondom tidak selayaknya digunakan pada mereka yang belum menikah. Semoga usaha Anda dimudahkan, bekerjasamalah selalu dengan istri tentang bagaimana teknik komunikasi yang tepat pada Ananda.
Wallahu a’lam bisshawab,
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wa barakatuhu
Bu Urba