Usia saya 32 tahun dan saya memiliki dua orang putra. Saat ini saya bekerja di kota yang berbeda dengan kota tempat isteri dan anak saya tinggal. Sebelumnya tidak banyak masalah, sampai kemudian di tempat kerja saya ada karyawati baru, seorang perempuan dengan usia 26 tahun. Tanpa saya sadari bagaimana mulanya, saat ini saya merasa, saya mulai tertarik dengan karyawati tersebut.
Terus terang, situasi ini bukan hal yang saya sukai dan bukan hal yang saya harapkan. Saya tidak ingin menyukai wanita lain selain isteri saya, yang terus-terang sangat saya cintai karena Allah. Namun demikianlah yang saya alami. Entah bagaimana mulanya saya mulai tertarik kepada wanita tersebut. Saya sebenarnya hanya ingin bergaul dengan dia secara biasa dan mengambil manfaat dari berteman dengannya karena dia memang mempunyai beberapa kelebihan yang saya suka, seperti supel dan have good confidence. Perasaan tertarik ini menyebabkan saya merasa tidak senang dengan teman sekantor yang terlalu dekat dengannya. Padahal saya sendiri tidak merasa ingin dekat dengannya. Ketia dia jauh, saya tidak resah, saya tidak pusing walau kadang saya mengirim SMS kepadanya karena lagi merasa kehilangan/butuh teman ngobrol. Di dalam hati, saya ingin dia menjadi wanita baik yang misalnya berkerudung, sholat di awal waktu, segera menikah dan seterusnya (saya sudah mengenal pacarnya dalam suatu kesempatan).
Namun ya itu tadi, mengapa tanpa saya tahu ujung pangkalnya saya merasa tertarik dengan wanita tersebut. Kalau boleh memilih, saya memilih perasaan ini tidak ada dan saya bisa berteman denganya dengan cara yang biasa tanpa perasaan tertarik seperti yang saya alami seperti ini.
Yang ingin saya tanyakan:
– Bagaimana cara menghilangkan perasaan ini, padahal kami harus terus saling berinteraksi karena tuntutan pekerjaan.
– Apakah mempunyai perasaan seperti ini adalah suatu dosa/zina kecil dan tanda lemahnya iman?
– Apakah suatu kedzoliman apabila saya berdoa, supaya dia dijauhkan dari orang-orang yang terlalu dekat dengannya karena itu merisaukan saya?
Jazakillah khairan jaza,
Assalammu’alaikum wr. wb.
Bapak Ari yang baik,
Susah ya pak menolak perasaan tertarik ketika perasaan tersebut sudah bersemayam dalam hati, tentu perasaan memang bukan hal yang mudah untuk diabaikan meski bukan berarti kita tak bisa mengendalikannya. Nampaknya rasa tertarik bapak kepada rekan wanita tersebut disebabkan pertemuan yang intens sehingga lama-kelamaan rasa kagum terhadap beberapa kelebihannya berubah menjadi benih cinta.
Dan nampaknya benih cinta pun akan semakin mendapat tempat karena isteripun tinggal jauh dari bapak, kerinduan kepada isteri jika bapak semakin lengah bisa tergantikan dengan kedudukan wanita tersebut di dekat bapak. Namun alhamdulillah bapak merasakan perasaan ketertarikan bapak saat ini kepada rekan bapak tersebut sebagai hal yang mengganggu, karena kesadaran akan apa yang bapak rasakan merupakan tahap awal dari perubahan yang bapak inginkan.
Perasaan adalah sesuatu yang memang tidak dapat dicegah namun dapat dikendalikan oleh kita tergantung bagaimana kita menyikapinya. Jika bapak tidak menghendaki rasa tertarik tersebut semakin besar, maka hindarilah hal-hal yang membuka kesempatan untuk senantiasa bersama wanita tersebut. Cukupkan pertemuan sebatas pekerjaan di kantor dan tidak membuka peluang lain yang memperdalam keakraban bapak dengannya.
Insya Allah jika bapak sendiri membatasi peluang dengan wanita tersebut maka perasaan tersebut pun akan berkurang dan sebagai gantinya kuatkan hubungan dengan isteri, semakin besar komunikasi dan kedekatan bapak kepada isteri akan memperkecil ruang bagi wanita lain di hati bapak. Dan kesungguhan kata-kata bapak yang hanya ingin mencintai isteri bapak seorang akan terlihat dari sebesar apa kesungguhan bapak mempertahankan hubungan harmonis dengan isteri.
Sebelum terjadi sesuatu yang disesali dan sebelum perasaan bapak semakin sulit dikendalikan maka rubahlah sikap bapak dari sekarang termasuk dalam do’a. Do’a yang bapak panjatkan jelas bukan menunjukkan do’a orang yang ingin sungguh-sungguh melepaskan diri dari perangkap perasaan yang bapak rasakan saat ini. Dalam hal ini pengendalian diri bapaklah yang akan menjadi penentu akankah benih di hati bapak terhadap wanita lain akan semakin besar atau akan berlalu begitu saja. Wallahu’lambishshawab.
Wassalammu’alaikum wr. wb.
Rr. Anita W.