Konsultasi Keluarga

Saya sudah satu tahun ditinggal isteri karena meninggal dunia. Sekarang saya bingung mencari ibu baru untuk anak-anak, karena takut nantinya tidak menyayangi anak-anak saya.

Isteri saya mengatakan tidak sanggup hidup dalam kebohongan dan menyesal menerima lamaran saya.

Pemikiran dan tingkah laku ayah saya tidak mencerminkan sosok ayah yang sesungguhnya. Dia mudah sekali marah, terutama pada ibu saya.

Saya tidak menyangka ayah akan meninggal lebih cepat, sehingga tidak sempat memperbaiki hubungan dengannya. Hanya saja ketika sedang menghadapi sakaratul maut, saya berkali-kali berbisik meminta maaf padanya.

Hubungan antara saya dan ibu mertua kurang harmonis. Saya mencoba untuk bersikap baik meski di mata beliau saya seringkali dianggap salah. Sebenarnya, bagaimanakah prioritas antara ibu dan isteri?

Jadual kerja suami saya tidak jelas. Misalnya tiba-tiba harus masuk kerja dan yang seharusnya libur 5 hari tiba-tiba harus masuk kerja lagi. Akibatnya anak pun kurang terpantau oleh ayahnya. Bagaimana sebaiknya sikap saya?

Saya seorang pria baru saja menikah. Kira kira 2 minggu sebelum menikah, calon isteri saya tiba-tiba merasa tidak bisa menerima saya sebagai suaminya dengan alasan yang tidak jelas

Kami baru menikah Desember 2006 lalu. Saya PNS yang bertugas di Merauke sedangkan isteri ditugaskan di Bengkulu. Bagaimana menyikapi hubungan jarak jauh kami ini?

Kami baru menikah sekitar 9 bulan, tetapi isteri belum menunjukkan tanda-tanda hamil. Masalah jadi bertambah rumit, karena isteri sepertinya terobsesi untuk segera punya momongan sehingga sampai down.

Para pendidik anak saya dari Afrika Selatan yang kebanyakan non muslim. Meskipun anak saya sudah memakai jilbab tetapi pengetahuan agamanya sangat minim, kelihatannya pengaruh di sekolah sangat besar.