Konsultasi Keluarga

Saya sudah 28 tahun, berarti sudah puluhan tahun dia gak ngasih nafkah. Saya sekolah cuma sampai MTs (smp), itu juga ibu yang membiayai dengan jadi seorang pembantu.

Meski kami sudah merencanakan kegiatan dan goal yang harus diraih pada waktu saya di rumah, tetapi saya merasa "berbeda" dan kehilangan energi.

Apakah hukumnya dalam Islam seorang anak lelaki yang menikah tanpa persetujuan ibunya? Alasan sang ibu tidak kuat dan bukan berkaitan dengan syar’i.

Ibu, saya kok merasa ragu untuk saya jadikan isteri dengan pacar saya yang baru saya kenal 3 hari sudah mau jadi pacar saya. Yang saya ragukan lagi pacar saya sudah pernah pacaran 30 x.

Ibu beberapa hari belakangan ini saya sering membayangkan kalau orang mati dikubur sendiri di kuburan, kedinginan, sempit. Apalagi sekarang ini lagi musim hujan. Membayangkan semua itu saya jadi takut.

Suami saya berubah sikap terhadap saya sejak saya hamil (sampai sekarang anak usia 2 tahun) dan tidak pernah memberi nafkah batin. Haruskah saya akhiri rumah tangga ini?

Bu, bagaimana mengatur waktu untuk bisa berhubungan antara anggota kelaurga, suami, isteri, dan anak, agar semuanya bisa berjalan harmonis?

Saya jadi bimbang karena perkataan teman saya. Hati-hati kalau menikah dengan duda cerai Saya jadi takut, ragu, bimbang.

Saya tidak bisa mencintai isteri saya, tapi saya berusaha agar terlihat menyayangi dia karena takut dosa. Bagaimana ini Bu?

Bu, awal bulan ini ayah saya sudah pensiun. Mungkin berat untuk kedua orang tua menghadapi salah satu fase dalam kehidupannya tapi Insya Allah mereka ikhlas dan kuat.