Konsultasi Keluarga

Saya perjaka, ingin menikah dengan janda satu anak karena dulunya dia sering dianiaya mantan suaminya. Sedang orangtua ingin menikahkan saya dengan gadis ningrat. Manakah yang saya harus pilih?

Ibu, saya terlahir dari latar belakang keluarga yang broken home. Orang tua saya berpisah sejak saya umur 12tahun. Saya mempunyai 2 orang adik laki-laki berumur 15 tahun dan 12 tahun.

Saya bekerja jauh dari isteri. Untuk memenuhi kebutuhan biologis saya, saya menyalurkannya lewat hp dengan dia. Bolehkah?

Saya ingin menanyakan bagaimana hukumnya para suami yang jadi pelaut. Mereka mungkin bisa menafkahi para isterinya hanya lahir saja, sedangkan nafkah batin hanya dilakukan pada saat mereka berada di rumah

Bu, saya menyukai seorang gadis. Apakah boleh saya mengutarakannya langsung untuk ke arah yang lebih serius. Saya tidak mau pacaran, karena kan tidak boleh dalam Islam.

Saya kagum dengan seorang ikhwan. Tapi sampai sekarang saya masih memendamnya. Bolehkah Bu kagum sama dia sampai kepikiran?

Suami saya sering emosian dan main tangan. Padahal saya ingin membahas segala sesuatu baik-baik. Saya jadi bingung menghadapinya.

Saya ingin melamar calon isteri. Tapi orangtuanya non-Muslim dan saya sendiri kurang bisa bicara. Bagaimana ini ya Bu?

Saya sudah lama menjalin hubungan dengannya. Tapi kalau diajak serius, dia selalu menghindar. Padahal saya ingin hubungan ini benar-benar serius. Bagaimana ya Bu?

Ibu, tolonglah kami. Suami saya sepertinya tidak mau tahu urusan menafkahi saya dan anak-anaknya. Orangtuanya pun sudah angkat tangan. Bagaimana saya sebaiknya?