Kasus 1:
Asalamualaikum wr.wb
Dari awal saya nikah keluarga suami saya tidak setuju dengan pernikahan kami, tapi pernikahan itu tetap di laksanakan atas kemauan kita berdua.
Sahabat teman mertua saya pengen berbesanan dan berniat untuk menjodohkan anak mereka, pertama mereka mau menjodohkan suami saya dengan anaknya tapi gagal karena saya sudah menikah dengan suami saya & akhirnya adek laki-laki suami saya di jodohkan dengan anak sahabat mertua saya itu pun gagal karena adek laki-laki suami saya lebih memilih wanita lain.
Karena rencana pertama & kedua gagal mereka menjalankan rencana ketiga untuk memisahkan saya & suami.bahkan perlakuan mertua saya sangat kasar, judes& dingin sama saya.bahkan dia menjelek – jelekkan saya ke teman dekat saya & saudaranya.saya jadi sedih, Malu sama orang-orang apa lagi teman dekat saya.Sebaiknya bagaimana sikap saya terhadap mertua saya? Apayangharus saya lakukan untuk mempertahankan rumah tangga saya?
Makasih Banyak:
Wassalamu’alaikum wr.wb
Bella
Kasus 2:
Ini pertanyaan saya yang ke2 kalinya(yang 1 tidak djawab), bagaimana hukum mertua yang ingin anaknya bercerai, padahal kami masih saling menyayangi dan membutuhkan, dan juga kami sama sekali tidak menginginkan hal itu terjadi, terima kasih.
Wa’alaikumussalam warahmatullahi wa barakatuh
Ibu Bella dan Ipw yang disayang Allah,
Perkenankan saya sampaikan ma’af jika beberapa pertanyaan terlewat untuk dijawab mungkin karena kekhilafan kami atau karena banyaknya pertanyaan yang masuk sehingga terlewat atau sebenarnya tema-tema tersebut sudah pernah dijawab; Memang masa tunggunya juga cukup menguji kesabaran Anda semua…sekali lagi mohon ma’af.
Ibu Bella dan Ipw yang disayang Allah,
Subhanallah, ujian Anda berdua yang berat ini insya Allah menandakan dan menjadi bukti bahwa Allah swt memperhatikan Ibu berdua dan akan menaikkan derajat Anda di sisiNya jika dapat mengatasinya dengan rambu-rambu yang diajarkan dalam syariat.
Barometer keimanan Anda akan menjadi bekal dalam mengatasi setiap masalah. Ibu, Allah tak pernah menguji seseorang di luar kesanggupannya. Saya yakin, Anda dengan pertolongan Allah, akan lulus dari ujian ini. Amin.
Ibu Bella dan Ipw (Untuk Ibu Ipw, sayang ya… Anda tak bercerita alasan mendasar mengapa mertua Anda meminta Anda bercerai). Kalau akar masalahnya ditemukan maka akan lebih mudah memberikan penanganan. Namun yang terpenting sekarang adalah komitmen Anda dan suami untuk tetap bertahan dalam rumah tangga.
Bila cinta kalian kuat dan diikat dengan ikatan iman, insya Allah tak pernah runtuh oleh cobaan yang datang bertubi-tubi. Maka, perkuatlah mental -ma’nawiyah Anda, perbaiki kualitas ibadah wajib, perbanyak istighfar, membaca shalawat nabi dan tambah ibadah-ibadah sunnah.
Semoga ketulusan Anda mendatangkan kemurahan Allah untuk melunakkan hati mertua dengan berganti rasa kasih sayang pada sang menantu. Ingat Ibu, bahwa meskipun laki-laki yang menjadi suami Anda kini sudah menjadi milik Anda, tetapi dia bukan milik Anda sepenuhnya karena Ibunya masih punya hak terhadap anak laki-lakinya. Jadi pahami posisi Ibu mertua dan mertua Anda, pergauli dengan santun. Namun tidak ada kewajiban taat jika mereka menyuruh berma’syiyat pada Allah.
Perbanyaklah komunikasi dari kedalaman hati dengan suami. Komunikasi yang sehat itu didasarkan pada saling percaya, mau mendengar, menghormati pendapat, lapang dada dan terbuka. Agar dia dan Anda bisa seia sekata. Juga perbanyaklah cinta untuknya, dengan kelembutan Anda, pelayanan Anda selaku isteri, ketulusan Anda menerima dia apa adanya dan tak banyak menuntut. Bila rumah tangga yang Anda bangun ini secara internal tak ada masalah berarti, suami Anda tentu akan sekuat tenaga berusaha menjagainya. Karena ia tahu, Andalah isteri yang tepat untuknya.
Tak usah Anda masukkan terlalu dalam perkataan ibu mertua yang menjelekkan Anda. Dan tak perlu malu kepada teman-teman Anda. Mereka melihat bukti bahwa Anda tak seburuk yang disangkakan ibu mertua. Dengan akhlak yang baik teman-teman justru akan menjadi benteng bila Anda mesti berhadapan dengan ibu mertua.
Jangan lupa, tetap doakan mertua agar Allah berkenan memberinya hidayah. Anda tak usah memperbanyak kata-kata di hadapannya, tetaplah berlaku baik, memberinya hadiah, membantu kerepotannya dan memasrahkan semuanya kepada Allah. Anggaplah kata-kata judes yang keluar dari lisan beliau sebagai penebus dosa Anda nanti di akhirat. Dan Anda tak boleh terpancing menanggapinya. Tutuplah memori Anda dari masukan yang tak baik itu. Jadi Anda tak perlu sakit hati karena itu merusak diri Anda sendiri.
Anggaplah ibu mertua Anda qalbunya sedang sakit dan membutuhkan pertolongan Anda selaku dokternya. Maka Anda tak boleh ikut sakit. Dan balaslah dengan perhatian yang luar biasa besar.
”Dan tidaklah sama kebaikan dan kejahatan. Tolaklah kejahatan itu dengan cara yang lebih baik, maka tiba-tiba orang yang antaramu dan antara dia ada permusuhan seolah-olah telah menjadi teman yang sangat setia.
Sifat-sifat yang baik itu tidak dianugerahkan melainkan kepada orang yang sabar dan tidak dianugerahkan melainkan kepada orang yang mempunyai keuntungan besar.”(Q S Fushshilat 34-35)
Kebaikan, kekuatan yang dilandasi ketulusan Anda dan suami pada pihak-pihak yang tidak menyukai kebahagian Anda semoga bisa semakin melunakkan…sebagaimana batu yang keras pun lama kelamaan akan melunak bila ia ditetesi air terus menerus. Yakni air cinta dan keteguhan..
Wallahu a’lam bissshawab.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wa barakatuh
Ibu Urba